Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Triha Lab dan Nalagenetics Bangun Biobank Genom untuk Riset Masa Depan

Kompas.com - 25/11/2021, 08:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Triha Lab bekerja sama dengan Nalagenetics membangun data genom untuk penelitian masa depan dalam bentuk Biobank atau 'bank' biologis.

Direktur Klinik Triha, dr Catherine Tjahjadi mengatakan, 'bank' biologis atau Biobank yang dibangun oleh Triha Lab dan Nalagestics ini akan digunakan dalam upaya mengumpulkan informasi genetik untuk tujuan studi genetik.

Biobank pada dasarnya akan menyimpan sampel biologis untuk digunakan dalam penelitian dan telah menjadi sumber penting dalam penelitian medis, mendukung banyak jenis penelitian kontemporer seperti genomik dan pengobatan pribadi. 

Biobank juga mengoleksi beragam jenis biosampel seperti DNA, RNA, jaringan tumor atau non-tumor, sel, darah, plasma, dan cairan biologis lainnya.

Baca juga: Pengurutan Genom Tunjukkan Harapan Penyelamatan Populasi Badak Sumatera

Keberadaan biosampel berkualitas tinggi dapat berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini dikarenakan, biobank dapat memberikan peneliti akses ke data yang mewakili sejumlah besar orang. 

Dengan begitu, sampel dalam biobank dan data yang diperoleh dari sampel tersebut seringkali dapat digunakan oleh banyak peneliti untuk studi penelitian lintas tujuan.

Menurut Catherine, hal ini penting karena data genom yang tersedia pada populai Asia, terutama negara-negara Asia Tenggara sangat minim.

"Penelitian genom penitng untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien," kata Chaterine dalam diskusi daring bertajuk Jangan Sampai Lengah, Lindungi Keluarga, Sabtu (20/11/2021).

Dalam pemaparannya, Chaterine pun memberikan contoh pentingnya Biobank ini dalam layanan kesehatan di masa yang akan datang.

Sebagai contoh, dari data genetik yang ada ternyata ditemukan bahwa pada populasi Indonesia yang menderita kanker payudara, dan sekitar 30 persen perlu mengubah resep dosis daripada yang direkomendasikan untuk pengobatan mereka.

Baca juga: Memahami Prinsip Rekayasa Genom DNA Adenovirus Vaksin AstraZeneca

"Ini penting bagi mereka yang akan menjalani terapi selama 5 tahun ke depan. Jika terapi tidak berjalan dengan baik, mereka akan membuang waktu, tenaga dan uang selama 5 tahun - hanya untuk menemukan bahwa mereka tidak bebas dari kanker," jelasnya.

Adapun, obat yang dimaksud adalah Tamoxifen, obat yang sering diresepkan untuk pasien kanker payudara guna mengontrol kadar estrogen dalam tubuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com