Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sel Imun Pasien Bisa Digunakan untuk Obati Kanker Kulit

Kompas.com - 10/12/2022, 12:00 WIB
Nadia Faradiba,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.comSel imun manusia bisa digunakan sebagai pengobatan untuk melanoma, salah satu jenis kanker kulit.

Hal ini menjadi harapan baru bagi pasien kanker kulit agar bisa sembuh dari penyakitnya.

Baca juga: Studi Baru: Sel Imun Bisa Dilatih agar Lebih Efektif Melawan Infeksi

Sel imun sebagai obat kanker

Sebuah penelitian di Dutch National Care Institute meneliti penggunaan sel imun pasien untuk menjadi obat melanoma dengan imunoterapi metode Tumor Infiltrating Limphocyte (TIL).

Sel imun pasien sendiri diperbanyak di laboratorium dan menjadi obat untuk melawan sel kanker metastatis.

Penelitian ini telah melewati uji klinis fase ketiga dan dilakukan perbandingan dengan imunoterapi standar, yaitu ipilimumab.

Hasilnya, terapi ini menunjukkan perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan imunoterapi standar.

Sebanyak 49 persen pasien dengan melanoma metastasis yang menerima terapi TIL, menunjukkan aktivitas metastasis yang menurun.

Bahkan, metastasis menghilang seluruhnya pada 20 persen pasien. Sedangkan pasien yang menerima imunoterapi standar menunjukkan penurunan metastasis sebanyak 21 persen saja dan 7 persen yang metastasis menghilang seluruhnya.

Tidak hanya itu, jumlah pasien yang bertahan tanpa progresif atau kanker yang kambuh kembali juga lebih baik.

Pasien dengan terapi TIL tidak mengalami kambuhnya kembali kanker hingga bulan ketujuh. Sementara imunoterapi biasa hanya bertahan hingga bulan ketiga.

Baca juga: Mengenal Kanker Kulit Melanoma: Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya

Harapan baru bagi pasien melanoma

Selain meneliti efektivitas terapi, peneliti juga memelajari kualitas hidup pasien.

Pasien yang mendapatkan pengobatan TIL menunjukkan nilai kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan pasien dengan pengobatan standar.

Nilai ini meliputi kesehatan fisik secara umum, fungsi emosional, kemampuan kembali ke kegiatan sehari-hari, dan gejala psikologis lainnya, seperti susah tidur.

Yang lebih menyenangkan lagi, bahkan dampak peningkatan kualitas hidup ini masih dirasakan hingga 60 minggu setelah terapi.

Ahli onkologi, John Haanen, yang memimpin penelitian ini mengatakan bahwa mereka sangat senang dengan hasil penelitian ini. Sebelumnya, melanoma metastasis termasuk ke dalam salah satu kanker yang paling mematikan.

Namun, hasil penelitian ini menjadi harapan bagi pasien melanoma.

Baca juga: Cuaca Panas Berisiko Tingkatkan Kanker Kulit, Ini Kata Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com