Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Menemukan Alat yang Bisa Mendeteksi Kanker Paru dari Napas

Kompas.com - 07/12/2022, 19:05 WIB
Nadia Faradiba,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.comKanker paru adalah jenis kanker terbanyak ketiga di Indonesia dan jenis kanker dengan pasien terbanyak kedua secara global.

Walaupun begitu, kanker paru adalah jenis kanker dengan tingkat kematian tertinggi di dunia.

Fakta tersebut berdasarkan data Global Burden of Cancer (Globocan) 2020 dan World Health Organization (WHO).

Baca juga: Gejala Awal Kanker Paru dan Pengobatannya

Tingkat kematian yang tinggi menunjukkan, bahwa kanker paru sering terlambat terdeteksi sehingga perawatan yang bisa diberikan tidak optimal.

Hal ini yang melatarbelakangi peneliti untuk menciptakan alat yang bisa mendeteksi kanker paru hanya dari napas.

Cara mendeteksi kanker paru konvensional

Saat ini, cara mendeteksi kanker paru adalah dengan pemeriksaan radiologi yaitu foto toraks, CT Scan, bone scan, USG, dan Positron Emission Tomography (PET).

Cara ini cukup rumit untuk dilakukan, sehingga butuh metode yang lebih sederhana untuk deteksi awal kanker paru.

Peneliti mencoba mengembangkan metode untuk pemeriksaan ini, salah satunya yang terbaru adalah mendeteksi kanker lewat napas.

Mendeteksi kanker paru dari napas

Menurut Dr. Mike Davies dari University of Liverpool, terdapat beberapa senyawa kimia yang ditemukan pada pasien kanker dan menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Jika senyawa ini berada di paru-paru, maka senyawa ini bisa keluar dalam napas. Contohnya, pada pasien diabetes yang napasnya terdapat zat keton.

Sebuah studi melibatkan 414 partisipan untuk mengecek napas mereka. Mereka merupakan campuran antara pasien kanker paru yang belum berobat, pasien dengan tumor jinak paru, serta pasien sehat sebagai kontrol penelitian.

Baca juga: Kiki Fatmala Lawan Kanker Paru Stadium 4, Begini Gambaran Kondisi pada Tubuh

Dari napas partisipan, ternyata pasien kanker paru menunjukkan 7 senyawa khusus atau volatile organic compound (VOC).

Hasil ini tentu cukup menjanjikan, bahwa napas bisa menjadi cara mudah mendeteksi kanker paru secara dini.

Dengan begitu, pasien bisa segera mendapatkan perawatan serta menurunkan tingkat kematian pada penyakit ini.

Namun, peneliti menambahkan bahwa alat ini masih perlu penelitian yang lebih lanjut.

Beberapa hal yang masih harus diuji antara lain, menggunakan sampel pasien yang lebih besar serta mengecek pasien yang belum menunjukkan gejala kanker paru untuk memastikan keakuratannya.

 Baca juga: Seorang Wanita yang Tak Pernah Merokok Didiagnosis Kanker Paru-paru Stadium 4, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com