Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Kepunahan Massal Paling Awal di Bumi Ditemukan dalam Fosil

Kompas.com - 28/11/2022, 12:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber New Atlas

KOMPAS.com - Studi terbaru menemukan bukti peristiwa kepunahan massal yang sebelumnya tak diketahui. Kepunahan massal itu terjadi setengah miliar tahun yang lalu.

Para ilmuwan saat ini percaya bahwa Bumi berada di tengah-tengah peristiwa kepunahan massal yang keenam. Namun sebelum itu, Bumi pernah mengalami lima kepunahan massal.

Pertama terjadi sekitar 450 juta tahun yang lalu pada akhir periode Ordovisium yang memusnahkan hingga 85 persen dari semua spesies yang hidup pada saat itu.

Baca juga: Udang dan Cacing Jadi Hewan Pertama yang Pulih Usai Kepunahan Massal 252 Juta Tahun Lalu

Sedangkan kepunahan massal terburuk terjadi pada akhir Permian, ketika hingga 96 persen dari seluruh kehidupan mati. Dan yang terbaru terjadi 66 juta tahun lalu di akhir Zaman Kapur yang terkenal, karena mengakhiri kehidupan dinosaurus.

Namun dalam studi baru, ilmuwan dari UC Riverside and Virginia Tech telah menemukan bukti peristiwa kepunahan massal lain, yang terjadi sekitar 100 juta tahun lebih awal dari kepunahan massal pertama yang diketahui saat ini.

Peristiwa massal itu, seperti dikutip dari New Atlas, Minggu (27/11/2022) terjadi selama periode Ediacaran sekitar 550 juta tahun yang lalu, di mana kehidupan multisel yang kompleks muncul pertama kali.

Catatan fosil dari masa itu sayangnya tak jelas, karena sejumlah alasan. Pertama, mahluk yang hidup sebagian besar bertubuh lunak, sehingga tak menjadi fosil dengan baik.

Selain itu, lamanya waktu yang berlalu bisa mengakibatkan fosil Ediacaran tersimpan sangat dalam di bawah permukaan tanah atau malah hancur.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dalam studi baru, peneliti mengumpulkan data dari semua hewan Ediacaran dari seluruh dunia dan selama puluhan juta tahun periode tersebut.

Mereka memeriksa kapan mahluk-mahluk ini hidup dan menghilang serta lingkungan, ukuran dan bentuk tubuh, pola makan, kebiasaan, dan apakah mereka dapat bergerak atau tidak.

Dengan melakukan itu, tim menemukan bahwa sekitar 80 persen hewan yang hidup selama Ediacaran tengah telah punah pada akhir Ediacaran.

"Kami telah menunjukkan penurunan nyata dalam kelimpahan organisme," kata Chenyi Tu, salah satu penulis studi.

Baca juga: Kepunahan Dinosaurus Terjadi karena 2 Kali Tumbukan Asteroid Besar

Peneliti juga berpikir, mereka juga memiliki bukti mengenai apa yang menyebabkan peristiwa kepunahan tersebut.

Catatan geologis menunjukkan adanya tanda-tanda penurunan kadar oksigen laut sekitar waktu itu.

Dan yang menarik, hewan yang bertahan hidup tampaknya beradaptasi untuk kehidupan rendah oksigen. Ini diukur dengan rasio luas permukaan terhadap volume mahluk.

"Jika suatu organisme memiliki rasio yang lebih tinggi, ia bisa mendapatkan lebih banyak nutrisi. Tubuh hewan yang hidup di era berikutnya diadaptasi dengan cara ini," ungkap Heather McCandless, rekan penulis studi.

Penelitian dipublikasikan di jurnal PNAS.

Baca juga: Pembekuan Sperma Koala Jadi Cara Selamatkan dari Kepunahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com