Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Diabetes Melitus yang Masuk 10 Besar Penyebab Kematian di Dunia?

Kompas.com - 10/11/2022, 11:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Penyakit diabetes melitus dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal dan saraf.

Saat ini, yang paling umum di masyarakat adalah diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2). Biasanya, penyakit ini terjadi pada orang dewasa yang terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak membuat cukup insulin.

Kasus diabetes melitus di dunia meningkat

WHO mencatat, dalam tiga dekade terakhir prevalensi diabetes tipe 2 telah meningkat secara dramatis di negara-negara di dunia.

Sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, mayoritas penderita diabetes melitus ini berasal dari negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Baca juga: Diabetes Melitus Bisa Menyerang Anak-anak, Jangan Sepelekan Gejalanya

Selain itu, 1,5 juta kematian setiap tahunnya secara langsung dikaitkan dengan penyakit diabetes melitus. Baik jumlah kasus maupun prevalensi diabetes melitus ini terus meningkat selama beberapa dekade terakhir.

Data Kementerian Kesehatan mencatat, kasus diabetes melitus di Indonesia juga terus meningkat. Bahkan Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi ke-5 di dunia.

Angka kasus diabetes melitus di Indonesia saat ini mencapai 19,5 juta pasien.

Disampaikan dr. dr. Esti Widiastuti Mangunadikusumo, M.Sc.PH dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Indonesia juga merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang termasuk dalam daftar 10 negara dengan penderita diabetes tertinggi di dunia.

Baca juga: Diabetes Melitus Bisa Menyerang Anak-anak, Jangan Sepelekan Gejalanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com