Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelelawar Melindungi Pohon Muda dari Serangga, Ini Alasannya

Kompas.com - 03/11/2022, 08:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Kelelawar mempunyai fungsi penting bagi ekosistem. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa kelelawar melindungi pohon muda dari serangan serangga penyebab kerusakan pohon.

Hasilnya pun tak main-main, kelelawar mampu mengendalikan populasi serangga tiga sampai sembilan kali lebih banyak saat mereka ada di sana.

Temuan yang dipublikasikan di Ecology ini pun menunjukkan kemampuan kelelawar mengurangi kepadatan serangga dan defoliasi di hutan beriklim sedang.

"Banyak orang mengasosiasikan kelelawar dengan gua. Tapi ternyata habitat kelelawar bisa pula ditemukan di hutan dan itu sangat penting bagi mereka," kata Joy O'Keefe, salah satu penulis studi serta spesialis ekstensi satwa liar di Departement of Natural Resources and Environmental Sciences di Illinois.

Baca juga: Mengapa Kelelawar Tidur Terbalik? Ini Penjelasan Sains

Sebelum studi untuk melihat cara kelelawar melindungi pohon, penelitian sebelumnya yang dilakukan peneliti lain, telah mendemonstrasikan bagaimana kelelawar kendalikan populasi serangga di ladang tanaman dan sistem hutan tropis.

 

Akan tetapi belum ada yang menunjukkan manfaatnya di hutan beriklim sedang sampai sekarang.

"Sangat penting bagi kami untuk mempelajari bagaimana kelelawar memengaruhi hutan mengingat jumlahnya menurun karena penyakit atau tabrakan dengan turbin angin. Studi ini pun dapat mengungkapkan konsekuensi jangka panjang dari penurunan jumlah mereka," kata Elizabeth Beilke, penulis utama studi.

Dalam studi bagaimana kelelawar melindungi pohon-pohon muda ini, dikutip dari Phys, Rabu (2/11/2022) peneliti membangun struktur tertutup jaring raksasa di hutan Indiana untuk mengisolasi delapan spesies kelelawar yang sering berada di daerah itu, termasuk dua spesies yang terancam hampir punah.

Baca juga: Kelelawar Vampir Betina Suka Berbagi Makanan dan Saling Merawat

Kelelawar vampir, salah satu hewan pengisap darahShutterstock Kelelawar vampir, salah satu hewan pengisap darah

Bukaan jaringnya cukup besar untuk memungkinkan serangga bebas bergerak keluar masuk, tetapi menjaga supaya kelelawar tidak terbang.

Peneliti kemudian mengukur jumlah serangga pada bibit pohon ek dan hickory di bawah hutan serta jumlah defoliasi (daun yang gugur) per bibit.

Peneliti juga membandingkan kepadatan serangga dan defoliasi dengan dan tanpa kelelawar.

Secara keseluruhan para peneliti menemukan tiga kali lebih banyak serangga dan lima kali lebih banyak defoliasi pada bibit saat kelelawar tak ada disekitar pohon.

"Kelelawar menggunakan pohon ek dan hickory sebagai tempat bertengger dan sekarang kami melihat mereka mungkin juga menggunakan pohon mencari serangga untuk mangsanya," ungkap Beilke.

Baca juga: Bagaimana Kelelawar Vampir Beradaptasi Meminum Darah?

Dengan adanya penurunan jumlah kelelawar maka ini akan berakibat fatal pada pohon-pohon muda.

Misalnya pohon muda yang mengalami defoliasi atau daunnya rontok lebih rentan mati dari faktor lain seperti kekeringan atau penyakit jamur.

Jelas hal ini menunjukkan bahwa kelelawar merupakan predator yang penting bagi kesehatan hutan di sistem beriklim sedang.

Itu membuat studi mengenai kelelawar semakin penting untuk menginformasikan pengelolaan hutan.

Baca juga: Ilmuwan Berburu Virus Kelelawar di Hutan dan Gua Filipina, Untuk Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com