Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Komodo, Spesies Kadal Terbesar di Bumi yang Terancam Punah

Kompas.com - 18/10/2022, 20:11 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Komodo memiliki kemampuan menyerang mangsa yang jauh lebih besar dari mereka. Bahkan jika tidak berhasil dalam penyergapan, mereka akan mengikuti mangsa yang terluka sejauh beberapa kilometer, menunggu sampai mangsanya mati karena sepsis, yang disebabkan oleh bakteri mematikan di mulut Komodo.

Sementara Komodo-komodo yang berusia lebih muda akan memangsa hewan yang lebih kecil, terutama yang berada di pohon-pohon seperti ular, kadal, atau burung.

Gigi Komodo yang tajam tak pernah gagal merobek daging, tetapi tidak berguna untuk mengunyah.

Oleh sebab itu, Komodo akan merobek potongan daging, melemparkannya masuk ke mulut bagian dalam, menelannya utuh dibantu oleh otot lehernya yang fleksibel.

7. Gigitan dan Racun Komodo

Komodo memiliki lima puluh jenis bakteri beracun dalam air liur mereka yang tumbuh subur di sisa-sisa daging, menyebabkan luka gigitan pada mangsanya cepat terinfeksi.

Gigitan Komodo akan menyebabkan kondisi syok karena racunnya mempercepat kehilangan darah, menurunkan tekanan darah, menyebabkan pendarahan hebat, dan mencegah pembekuan luka.

Kondisi ini melemahkan dan melumpuhkan mangsa, termasuk manusia, yang mana akan membuat mereka sulit untuk melawan.

Gigitan komodo bisa meninggalkan luka yang dalam, karena selain mengoyak dengan giginya, Komodo juga menggunakan strategi gigit dan tarik untuk merobek daging mangsanya.

8. Status Konservasi Komodo

Antara tahun 1996 hingga 2021, International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan.

Namun, pada tahun 2021 IUCN memutuskan untuk memasukkan komodo sebagai spesies yang terancam punah, karena model iklim menunjukkan bahwa antara 30 hingga 70 persen habitat spesies tersebut akan hilang pada tahun 2040 karena kenaikan permukaan laut.

Sehingga, Komodo berada dalam bahaya kepunahan yang parah di lingkungan alami mereka akibat perubahan iklim, hilangnya habitat, dan kekurangan mangsa.

Penurunan populasi telah menyebabkan Komodo masuk dalam Daftar Merah IUCN dan memberikan spesies ini beberapa perlindungan hukum.

Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk melindungi Komodo adalah pembatasan wisatawan dengan menetapkan kenaikan biaya konservasi bagi pengunjung Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Kawasan Perairan sekitarnya.

Baca juga: Punya Kaki Gemuk, Seberapa Cepat Komodo Berlari?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com