Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katak Beradaptasi Jadi Berwarna Gelap akibat Radiasi Nuklir Chernobyl

Kompas.com - 13/10/2022, 19:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa katak berwarna gelap di ekosistem ledakan radiasi nuklir Chernobyl jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang berwarna terang. Katak beradaptasi akibat dampak ledakan nuklir tersebut.

Temuan adaptasi katak di ekosistem yang terkontaminasi radiasi nuklir Chernobyl itu, menurut peneliti, merupakan contoh langsung dari evolusi.

Apa maksudnya?

Peneliti berpendapat, dengan mengubah warnanya menjadi lebih gelap, katak dapat selamat dari bencana radiasi Chernobyl.

Dikutip dari Science Alert, Kamis (13/10/2022), studi yang dipublikasikan di jurnal Evolutionary Applications menemukan bahwa katak pohon timur (Hyla orientalis) yang memiliki pigmen melanin gelap lebih mungkin bertahan hidup dibandingkan yang berwarna terang, dari radiasi nuklir yang terjadi di Chernobyl, Ukraina.

Radiasi nuklir Chernobyl, menurut peneliti dapat merusak materi genetik organisme hidup dan menghasilkan mutasi yang tak diinginkan.

Baca juga: Kecebong Katak Tebu Menjadi Kanibal, Saling Memakan Anak Katak Sejenisnya

Seperti polutan lainnya, radiasi nuklir bisa menjadi faktor selektif yang sangat kuat, namun juga bisa mendukung organisme beradaptasi dan meningkatkan kelangsungan hidup mereka di wilayah yang terkontaminasi zat radioaktif. Seperti bentuk adaptasi katak di Chernobyl ini.

Sehingga salah satu topik penelitian paling menarik di Chernobyl adalah apakah beberapa spesies benar-benar beradaptasi dengan radiasi atau tidak.

Pada 26 April 1986, sebuah reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl, Ukraina meledak dan memuntahkan bahan radioaktif yang melintasi radius hingga 30 Km.

"Kecelakan Chernobyl melepaskan sekitar 100 kali energi yang dilepaskan oleh bom nuklir Hiroshima dan Nagasaki," kata Pablo Burraco, penulis utama studi dan ahli biologi di Donana Biological Station di Seville, Spanyol.

Pejabat setempat mengevakuasi penduduk dari zona terkontaminasi setelah bencana dan menetapkan zona eksklusi 2.700 Km persegi. Dalam beberapa dekade sejak kejadian itu, daerah yang ditinggalkan itu tak dihuni oleh manusia.

Namun dalam studi baru yang dilakukan pada katak yang beradaptasi menjadi berwarna gelap di ekosistem radiasi nuklir Chernobyl ini, Burraco dan timnya ingin memahami bagaimana krisis nuklir dan dampak radiasi nuklir ini mendorong evolusi pada hewan yang tinggal di sana.

Baca juga: Katak Kantong Buah Zakar Raksasa Terancam Punah, Diburu untuk Obat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com