Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkai Cumi-cumi Raksasa Terdampar di Pantai Selandia Baru, Seperti Apa?

Kompas.com - 17/09/2022, 20:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Ukurannya dapat mencapai hingga 13 meter dan hidup di air dalam lebih dari 900 m di bawah permukaan laut serta jarang terlihat di alam liar.

Tak heran A.dux dianggap sebagai inspirasi kehidupan nyata makhluk laut mitologi yang dikenal sebagai kranken.

Sementara itu, tidak jelas berapa lama cumi-cumi raksasa yang ditemukan di pantai Selandia Baru ini mati sebelum akhirnya terdampar di sana. Pasalnya, sebagian besar tentakelnya sudah tidak lengkap atau terkubur di bawah pasir.

"Sepertinya tentakel telah di makan oleh beberapa makhluk lainnya seperti hiu kecil atau ikan. Saya membayangkan tubuhnya mungkin telah mengambang di laut untuk jangka waktu tertentu sebelum hanyut ke pantai," kata Donaldson.

Perusahaan tur kemudian memberi tahu keberadaan cumi-cumi yang terdampar kepada Departemen Konservasi Selandia Baru. Sisa-sisanya kemudian akan diambil supaya dapat dipelajari.

Baca juga: Mengenal Cumi-cumi Raksasa Inspirasi Legenda Kraken

Kejadian bangkai cumi-cumi raksasa terdampar di pantai

Lebih lanjut,walaupun jarang terlihat, tetapi ini bukan pertama kalinya, sisa-sisa raksasa laut dalam juga ditemukan terdampar di pantai Farewell Spit.

Secara total setidaknya enam cumi-cumi raksasa mati terdampar di pantai cagar alam dalam 30 tahun terakhir.

Pada tahun 2019, di bagian pantai yang sama, grup wisata lain menemukan cumi-cumi raksasa utuh berukuran panjang 5,5 m.

Sedangkan Afrika Selatan menjadi lokasi lain terdamparnya cumi-cumi raksasa yang mati.

Pada bulan April, spesimen sepanjang 3,5 m terdampar di dekat Kommetjie dan pada Agustus, bangkai cumi-cumi raksasa sepanjang 4,3 m juga ditemukan di pantai dekat Cape Town, Afrika Selatan.

Baca juga: Bangkai Ini Ungkap Cumi-cumi Raksasa Kraken Ternyata Monogami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com