Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bangkai Cumi-cumi Raksasa Terdampar di Pantai Selandia Baru, Seperti Apa?

KOMPAS.com - Salah satu makhluk laut dalam yang jarang terlihat dan paling sulit dipahami adalah cumi-cumi raksasa (Architeuthis dux). Baru-baru ini, bangkai cumi-cumi raksasa penghuni laut dalam ditemukan terdampar di pantai Selandia Baru.

Sekelompok wisatawan terkejut karena melihat penampakan cumi-cumi raksasa atau cephalopoda tersebut.

Bangkai cumi-cumi raksasa yang ditemukan di pantai tersebut tampak tentakelnya sudah tidak lagi utuh.

Seorang pemandu wisata yang memimpin rombongan wisatawan pada saat menggambarkan penemuan bangkai cumi-cumi raksasa yang kebetulan itu sebagai pengalaman sekali seumur hidup.

Dikutip dari Live Science, Sabtu (17/9/2022) cephalopoda raksasa ini ditemukan 9 September lalu di pantai Farewel Spit, cagar alam di utara Sothh Island.

Seorang pemandu tunggal dari agen wisata alam Farewell Spit Tours menemukan sisa-sisa tubuh mahluk laut yang setengahnya telah terkubur di pasir.

Ia kemudian dengan cepat memberi tahu grup wisata terdekat untuk datang dan melihatnya.

Setelah memeriksanya, kelompok itu kemudian menghabiskan waktu dengan mengagumi hewan yang menakjubkan tersebut.

"Ini bukan hal biasa yang ditemukan di pantai mana pun. Jadi jika Anda berada di sana pada waktu yang tepat, ini adalah kesempatan sekali seumur hidup," ungkap Anton Donaldson, pemandu Farewell Spit Tours.

Meski begitu ia juga menyayangkan karena melihat contoh luar biasa dari mahluk laut raksasa mati di darat.

Cumi-cumi raksasa A.dux merupakan cumi-cumi terbesar kedua yang hidup di lautan Bumi.

Ukurannya dapat mencapai hingga 13 meter dan hidup di air dalam lebih dari 900 m di bawah permukaan laut serta jarang terlihat di alam liar.

Tak heran A.dux dianggap sebagai inspirasi kehidupan nyata makhluk laut mitologi yang dikenal sebagai kranken.

Sementara itu, tidak jelas berapa lama cumi-cumi raksasa yang ditemukan di pantai Selandia Baru ini mati sebelum akhirnya terdampar di sana. Pasalnya, sebagian besar tentakelnya sudah tidak lengkap atau terkubur di bawah pasir.

"Sepertinya tentakel telah di makan oleh beberapa makhluk lainnya seperti hiu kecil atau ikan. Saya membayangkan tubuhnya mungkin telah mengambang di laut untuk jangka waktu tertentu sebelum hanyut ke pantai," kata Donaldson.

Perusahaan tur kemudian memberi tahu keberadaan cumi-cumi yang terdampar kepada Departemen Konservasi Selandia Baru. Sisa-sisanya kemudian akan diambil supaya dapat dipelajari.

Kejadian bangkai cumi-cumi raksasa terdampar di pantai

Lebih lanjut,walaupun jarang terlihat, tetapi ini bukan pertama kalinya, sisa-sisa raksasa laut dalam juga ditemukan terdampar di pantai Farewell Spit.

Secara total setidaknya enam cumi-cumi raksasa mati terdampar di pantai cagar alam dalam 30 tahun terakhir.

Pada tahun 2019, di bagian pantai yang sama, grup wisata lain menemukan cumi-cumi raksasa utuh berukuran panjang 5,5 m.

Sedangkan Afrika Selatan menjadi lokasi lain terdamparnya cumi-cumi raksasa yang mati.

Pada bulan April, spesimen sepanjang 3,5 m terdampar di dekat Kommetjie dan pada Agustus, bangkai cumi-cumi raksasa sepanjang 4,3 m juga ditemukan di pantai dekat Cape Town, Afrika Selatan.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/09/17/200200623/bangkai-cumi-cumi-raksasa-terdampar-di-pantai-selandia-baru-seperti-apa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke