Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamur-jamur Beracun Paling Mematikan di Dunia, Paling Beracun Ada di Eropa

Kompas.com - 02/09/2022, 21:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Ada puluhan spesies jamur beracun di dunia. Sekitar 70 hingga 80 spesies di antaranya paling beracun dan mematikan dan sangat fatal jika sampai tertelan.

Dikutip dari Britannica, Jumat (2/9/2022) banyak di antara jamur-jamur beracun ini yang memiliki fisik atau bentuk yang mirip dengan spesies jamur yang dapat dimakan.

Oleh karenanya, sangat penting untuk dapat mengenali dan membedakan mana jamur beracun dan yang tidak beracun, terutama jika menemukannya di alam liar.

Berikut ini beberapa jamur paling beracun dan mematikan yang ada di dunia.

1. Jamur death cap

Jamur ini bernama latin Amanita phalloides dan mungkin adalah jenis jamur beracun paling mematikan dari semua jamur. Death cap adalah spesies jamur beracun yang dapat ditemui di seluruh Eropa. Bentuknya mirip dengan jamur jerami yang dapat dimakan.

Baca juga: Jamur Beracun Dapat Berkontribusi pada Penyakit Iritasi Usus

Amatoksin pada jamur paling beracun death cap ini tahan terhadap panas saat dimasak, dan jika sampai tertelan atau termakan, maka racun jamur ini akan dengan cepat merusak sel-sel di seluruh tubuh.

Gejala keracunan jamur ini biasanya akan muncul dalam waktu 6-12 jam. Jika jamur beracun ini tertelan, gejala yang dialami seperti rasa nyeri perut yang hebat, muntah, dan diare disertai darah, hilangnya cairan tubuh dengan cepat yang ditandai rasa haus yang hebat.

Tanda-tanda keracunan jamur juga akan dirasakan pada beberapa organ tubuh, seperti hati, ginjal dan sistem saraf pusat, termasuk penurunan keluarnya urine dan penurunan gula darah dengan drastis.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan orang yang mengalami keracunan jamur death cap ini dapat mengalami koma dan kematian.

Catat sejarah menunjukkan Paus Clement VII meninggal karena keracunan jamur death cap. Jamur paling beracun ini juga diduga menjadi penyebab kematian Kaisar Romawi Claudius pada tahun 54 M.

Baca juga: Jamur Langka dari Australia Ini Punya Bentuk Mirip Jari Tangan

Jamur Conocybe filaris, jamur beracun, jamur paling beracun di dunia.Ron Pastorino (Ronpast)/Mushroom Observer via WIKIMEDIA COMMONS Jamur Conocybe filaris, jamur beracun, jamur paling beracun di dunia.

2. Jamur Conocybe filaris

Jamur Conocybe filaris adalah jenis jamur rumput yang tampak sangat umum di Pacific Northwest, Amerika Serikat. Jamur beracun ini memiliki mikotoksin yang sama dengan jamur death cap, dan C.filaris sangat fatal jika sampai termakan.

Gejala keracunan jamur Canocybe filaris akan ditunjukkan dengan gejala gastrointestinal yang dapat terjadi dalam 5-24 jam setelah jamur dikonsumsi.

Seringkali, orang yang memakan jamur ini dan merasa keracunan, mendapatkan diagnosis yang salah. Pasien mungkin akan tampak pulih, namun gejala keracunan itu akan kembali muncul yang dapat mengancam jiwa, seperti mengalami gagal hati dan ginjal.

3. Jamur Webcaps

Ada dua spesies jamur webcaps yakni Cortinarius rubellus dan Cortinarius orellanus, keduanya sangat mirip dengan sejumlah varietas jamur yang dapat dimakan.

Jamur beracun ini memiliki racun yang dikenal sebagai orellanin, yang awalnya menyebabkan gejala mirip flu biasa.

Baca juga: Jamur Hitam Mukormikosis Berbahaya dan Mematikan, Bagaimana Perawatannya?

Efek racun orellanin pada jamur ini sangat lama dan mungkin memakan waktu hingga 2 hari atau paling lama 3 minggu untuk kemudian berkembang menjadii gejala keracunan yang lebih berat. 

Racun jamur ini pada akhirnya menyebabkan gagal ginjal dan kematian jika tidak segera diobati.

4. Jamur Autumn Skullcap

Autumn skullcap adalah jenis jamur yang sangat umum di seluruh belahan bumi utara dan sebagian Australia. Jamur beracun ini bernama latin Galerina marginata yang merupakan jamur pembusuk kayu dengan amatoksin yang sama dengan jamur death cap.

Apabila tertelan, maka racun jamur ini akan dapat menyebabkan diare, muntah, hipotermia dan kerusakan hati, serta dapat menyebabkan kematian jika tidak segera tertangani.

Kendati tidak terlalu mirip dengan spesies yang tidak dapat dimakan, beberapa kasus kematian akibat jamur beracun ini telah dikaitkan dengan kolektor yang salah mengira jamur autumn skullcap sebagai jamur Psilocybe halusinogen.

Baca juga: Jamur Disebut Bisa Berkomunikasi Satu Sama Lain, Ini Hasil Studinya

Destroying Angels adalah spesies jamur dari genus Amanita, jamur dengan ciri warna putih yang menyelimuti seluruh bagian. Jamur beracun ini sangat umum di Amerika Utara, salah satu jenisnya Amanita bisporigera.Jarek Tuszy?ski/WIKIMEDIA COMMONS Destroying Angels adalah spesies jamur dari genus Amanita, jamur dengan ciri warna putih yang menyelimuti seluruh bagian. Jamur beracun ini sangat umum di Amerika Utara, salah satu jenisnya Amanita bisporigera.

5. Jamur Destroying Angels

Destroying Angels adalah spesies jamur dari genus Amanita, jamur dengan ciri warna putih yang menyelimuti seluruh bagian. Jamur ini sangat beracun dan bentuknya sangat mirip dengan jamur kancing yang dapat dimakan dan jamur padang rumput.

Oleh karena tampilannya yang mirip dengan jamur kancing, seringkali jamur putih beracun ini dikumpulkan secara tidak sengaja.

Salah satu spesies jamur Destroying Angels ini, Amanita bisporigera, dianggap sebagai jamur Amerika Utara yang paling beracun. Gejala keracunan jamur ini membutuhkan waktu selama 5 sampai 24 jam.

Gejala keracunan jamur ini antara lain muntah, delirium, kejang, diare, gagal hati dan ginjal, dan sering menyebabkan kematian.

6. Jamur Podostroma cornu-damae

Jamur beracun berikutnya adalah Podostroma cornu-damae yang berasal dari Asia dan telah menyebabkan sejumlah kematian di Jepang dan Korea.

Baca juga: Jamur Tanaman Kopi Berusia 70 Tahun Ini Dibangkitkan Lagi, Untuk Apa?

Bentuk jamur langka ini memiliki tubuh buah berwarna merah yang mengandung racun yang sangat kuat yang dikenal sebagai mikotoksin trichothecene.

Racun tersebut dapat menyebabkan kegagalan organ pada mereka tidak sengaja mengonsumsinya.

Gejala keracunan jamur tersebut antara lain, sakit perut, kulit mengelupas, rambut rontok, tekanan darah rendah, nekrosis hati, gagal ginjal akut, hingga dapat menyebabkan kematian.

7. Jamur Deadly Dapperling

Jamur paling beracun selanjutnya adalah jamur deadly dapperling atau Lepiota brunneoincarnata. Merupakan jamur insang yang diketahui mengandung amatoxins.

Persebaran jamur beracun ini ada di seluruh Eropa dan sebagian Asia, dan merupakan jamur berbahaya dan telah disalahartikan sebagai varietas jamur yang dapat dimakan, kendati keracunan jamur deadly dapperling ini tidak terlalu umum.

Mengkonsumsi atau memakan jamur ini secara tidak sengaja dapat menyebabkan keracunan hati yang parah dan dapat kefatalan yakni kematian, jika tidak segera mendapat pertolongan pengobatan yang tepat.

Baca juga: Jamur Superbug Menyebar di Rumah Sakit dan Panti Jompo di Amerika Serikat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com