KOMPAS.com - Katak adalah jenis hewan amfibi yang umumnya tak berbahaya. Meski demikian, sebenarnya semua spesies katak mengeluarkan zat beracun melalui kulit mereka.
Zat beracun pada sebagian besar spesies katak tak berbahaya bagi manusia, tapi beberapa jenis katak bisa sangat beracun bahkan menyebabkan kematian pada manusia, seperti katak panah beracun.
Baca juga: Ciri-ciri Katak, Hewan yang Mirip Kodok
Katak pohon termasuk spesies katak yang kulitnya mengandung kelenjar racun yang tak berbahaya bagi manusia.
Termasuk spesies katak pohon hijau dan katak pohon abu-abu, yang diketahui memiliki racun emetik yang lebih kuat, juga tidak membahayakan manusia.
Meski tingkat racun katak pohon tidak cukup menyebabkan efek parah atau komplikasi pada manusia, menyentuh atau memegangnya tetap dapat memicu reaksi alergi atau menyebabkan iritasi kulit dan bahkan penularan salmonella yang dapat menyebabkan penyakit perut.
Hal ini karena katak pohon memiliki kulit yang sangat menyerap, sehingga dapat dengan mudah menyerap racun, kuman, bakteri, dan bahan kimia dari tangan manusia.
Ketika katak pohon menyerap sejumlah bahan kimia beracun dari tangan Anda, itu juga akan melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka.
Bahkan residu bahan kimia sekecil apa pun seperti sabun, minyak, atau bahkan garam dari tangan Anda dapat diserap oleh katak pohon dan membuatnya sakit parah.
Baca juga: Temuan Lubang Berisi Ribuan Tulang Katak Bikin Peneliti Bingung, Kenapa?
Meskipun sekresi racun katak pohon tak berbahaya bagi manusia, racun pada kulit katak pohon bisa berpengaruh pada hewan lain, bahkan hewan peliharaan, seperti anjing.
Zat emetik yang terkandung dalam sekresi racun katak pohon bisa menyebabkan hewan seperti anjing muntah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.