Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Hewan Sepanjang 2021, dari Katak Pucat hingga 14 Tikus Celurut

Kompas.com - 21/12/2021, 12:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kendati pandemi Covid-19 masih berlangsung dan membuat banyak kegiatan menjadi terbatas, para peneliti telah berhasil mengidentifikasikan beberapa fauna atau satwa di Indonesia.

Sepanjang 2021 ini, ada setidaknya tiga spesies baru yang berhasil diidentifikasi oleh peneliti Indonesia yakni Katak Kecil Bermulut Sempit (Pulau Belitung, Lampung), Katak Pohon Hijau Besar (Area Freeport Papua), dan Katak Pucat (Garut).

Selain itu, ada 14 spesies baru tikus celurut yang ditemukan oleh peneliti dari Lousiana State University. Berikut penjelasannya.

Baca juga: 10 Negara dengan Spesies Terancam Punah Paling Banyak

1. Katak Kecil Bermulut Sempit

Pada bulan September 2021, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dari Pusat Penelitian Biologi berhasil mengidentifikasi spesies katak terbaru yakni katak kecil bermulut sempit.

Spesies katak terbaru ini ditemukan pada 2018 dan 2019 di perkebunan kelapa sawit Pulau Belitung dan Lampung di Sumatera bagian tenggara oleh tim herpetologi.

Spesies baru ini kemudian diberi nama ilmiah Microhyla sriwijaya. Peneliti Herpetologi Pusat Penelitian Biologi, Amir Hamidy mengatakan, nama sriwijaya dipilih untuk diabadikan sebagai nama jenis.

"Ini (Kerajaan Sriwijaya) berbasis di Sumatera dan memengaruhi Asia Tenggara antara abad ke-7 dan ke-11," kata Amir dalam keterangan tertulis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang kini tergabung dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Ciri khas Microhyla sriwijaya

Dalam penuturannya, Amir mengatakan bahwa spesies katak baru ini masih merupakan anggota dari M. achatina dan saudara dari M.orientalis.

"Namun, berdasarkan analisis morfologis, molekuler, dan akustik terdapat perbedaan dan kami mengidentifikasikan katak ini sebagai spesies baru," jelasnya.

Sehigga, spesies baru M. sriwijaya ini tentunya memiliki keunikan sendiri dibandingkan yang lainnya, di antaranya: 

Pertama, katak jantan dewasa ukurannya kecil dengan panjang moncong hanya berkisar 12,3 hingga 15,8 mm. 

Kedua, kombinasi karakter katak jantan lebih kecil dengan ukuran panjang tubuh kurang dari 16 mm. 

"Moncongnya tumpul dan bulat, memiliki tanda punggung berwarna coklat kemerahan atau oranye dengan tuberkel kulit yang menonjol," kata dia.

Baca juga: Peneliti Temukan Spesies Katak Misterius yang Memiliki Gigi di Rahang Bawah

Spesies katak baru di area PT Freeport Indonesia, di Mimika, Papua. Spesies yang ditemukan adalah Litoria lubisi, sejenis katak pohon hijau besar yang merupakan anggota keluarga Litoria infratrenata. LIPI Spesies katak baru di area PT Freeport Indonesia, di Mimika, Papua. Spesies yang ditemukan adalah Litoria lubisi, sejenis katak pohon hijau besar yang merupakan anggota keluarga Litoria infratrenata.

2. Katak pohon hijau besar

Pada bulan Juni 2021, BRIN berhasil mengidentifikasikan spesies katak baru yang diberi nama, Litoria lubisi yang ditemukan di area PT Freeport Indonesia (PTFI).

Penemuan ini telah dipublikasikan secara resmi di jurnal internasional Zootaxa 4903 (1): 117–126.  Spesies yang ditemukan merupakan sejenis katak pohon hijau besar yang merupakan anggota keluarga Litoria infratrenata.

Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, nama "lubisi" diambil dari Dr. Rusdian Lubis yang waktu itu menjabat sebagai Senior VP untuk bidang lingkungan dan keselamatan kerja PTFI. 

Penemuan spesies ini menambah daftar panjang penemuan spesies baru di area kerja PTFI sejak penelitian keanekaragaman hayati dilakukan pada tahun 1997. 

Ciri-ciri morfologi spesies katak Litoria lubisi 

Litoria lubisi memiliki fisik yang cukup unik karena ukurannya yang cenderung besar, dengan panjang dapat mencapai 70 mm.  

Selain itu, katak ini juga terlihat kuat serta memiliki warna yang lebih mencolok dibandingkan dengan katak hijau lainnya. 

Katak yang hidup di dataran rendah ini juga memiliki mulut yang lebar dengan masing-masing kerangka giginya terdiri dari 10 gigi kecil dengan garis rahang yang tidak begitu tegas pada permukaan kulitnya.

Katak ini memiliki tiga selaput memanjang di antara keempat jarinya, dengan bentuk kaki memanjang yang memperkokoh genggaman dan cengkramannya. 

Bagian tubuh hewan ini meliputi beberapa warna yang terdiri dari warna kuning di bagian bawah badan dan ujung jari kaki, warna biru pucat di sepanjang lipatan kulit, serta warna coklat kemerahan pada beberapa garis di bagian perut dan selaput kaki. 

Katak ini ditemukan hanya di hutan sagu yang ada di Mimika, Papua.

Baca juga: 4 Fakta Katak Panah Beracun, Bisa Membunuh dalam Waktu 10 Menit

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com