Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Batu Kristal Langka Ditemukan di Pemakaman Prasejarah, Untuk Apa?

Kompas.com - 18/08/2022, 19:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Menariknya lagi, menurut Overton tak ada sumber batu kristal lokal di sekitar situs. Sehingga kemungkinan mineral transparan berasal dari tempat yang cukup jauh, yaitu sekitar 130-160 Km dari tempat penemuan.

Mineral diangkut ke Dorstone Hill dalam bentuk kristal besar dengan panjang hingga 10 sentimeter melalui jaringan perdagangan.

Analisis lalu menunjukkan bahwa kristal kemudia dipotong menjadi bagian yang lebih kecil, beberapa di antaranya ukurannya 34 Mm. Namun potongan-potongan itu lantas tak digunakan sebagai alat.

Sebaliknya, banyak dari serpihan yang sangat kecil dikumpulkan dan disimpan di sekitar situs, terutama di atas gundukan pemakaman.

Baca juga: Apa Itu Batu Andesit yang Jadi Konflik Warga di Desa Wadas?

Hal tersebut menunjukkan bahwa ratusan batu transparan tersebut digunakan oleh orang Neolitik untuk menghias kuburan dan struktur lainnya

Ratusan fragmen yang berjumlah 337 buah itu pun mewakili koleksi potongan kristal batu terbesar yang pernah di temukan di Inggris dan Irlandia.

"Saya merasa penting untuk menunjukkan betapa indah dan menariknya materi ini. Dan mungkin membantu kita memikirkan aspek lain dari periode Neolitik seperti hubungan perdagangan dan cara orang berpikir serta terlibat dengan materi," tambah Overton.

Kedepannya, peneliti akan melakukan tes kimia dari fragmen bebatuan kristal untuk mengungkap tanda geologis dari mana mereka berasal.

Baca juga: Batu Luar Angkasa Tabrak Teleskop Luar Angkasa James Webb

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com