Merokok bisa menyebabkan pelakunya mengalami kecanduan dan menjadi perokok berat. Efek adiktif atau kecanduan rokok dikarenakan adanya kandungan senyawa-senyawa dalam tembakau, terutama nikotin.
Dituliskan dalam laman Universitas Gadjah Mada (UGM), nikotin bisa berikatan dengan reseptor asetikolin nikotik yang terdapat pada saraf di otak.
Aktivasi terhadap saraf ini akan mengakibatkan pengeluaran dopamin, yang memberikan rasa senang, gembira, dan percaya diri.
Selain nikotin, rokok mengandung karbonmonoksida, gas beracun yang menurunkan kadar oksigen dalam darah yang bisa menurunkan konsentrasi dan menimbulkan penyakit berbahaya.
Baca juga: 5 Kebiasaan Buruk untuk Kesehatan Kulit, Salah Satunya Merokok
Kandungan lainnya adalah TAR, zat berbahaya bersifat karsinogeneik yang menyebabkan kanker dan berbagai penyakit lainnya.
Dalam sebatang rokok, terdapat kurang lebih 4000 senyawa kimia, di antaranya methanol, pyrene, benzopyrene, urethane, cadmium, dan dibenzacridine, yang bisa menyebabkan penyakit kanker.
Tidak hanya berbagai penyakit kanker, bahaya asap rokok, baik yang dihisap oleh si perokok maupun orang lain bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.
Gangguan kesehatan akibat asap rokok lainnya seperti rambut rontok, katarak, kulit keriput, karies, osteoporosis, gangguan pendengaran, tukak lambung, peradangan pada kulit yang sangat gatal, hingga amputasi kaki.
Baca juga: Merokok Bisa Tingkatkan Prevalensi Stunting di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.