Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumi Berputar Lebih Cepat atau Lebih Lambat? Ini Kata Ahli

Kompas.com - 11/08/2022, 18:31 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu belakangan ini perputaran Bumi atau Bumi berputar lebih cepat ramai diperbincangkan publik.

Sebagai pemahaman, perputaran Bumi atau rotasi Bumi dalam satu hari didefinisikan sebagai 86.400 detik atau 24 jam, waktu yang dibutuhkan bumi untuk sekali berotasi.

Rotasi bumi yang lebih cepat mengartikan bahwa terjadi hari yang lebih pendek dibandingkan rata-ratanya, atau kurang dari 24 jam.

Sedangkan rotasi yang melambat berarti terjadi hari yang lebih panjang.

Pada tahun 2020 para ilmuwan menemukan bumi mulai berputar lebih cepat, dengan tercatat terdapat 28 hari terpendek di tahun tersebut.

Meski begitu, penelitian lain menyebutkan bahwa rotasi Bumi melambat, membuat hari semakin lama yang bertambah sekitar 2,3 milidetik.

Baca juga: Apakah Bumi Berputar Lebih Cepat Tahun 2022? Ini Penjelasannya

Kenapa Bumi berputar lebih cepat atau lambat? 

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika di Pusat Riset Antariksa Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, M.Sc menjelaskan bahwa dalam satu tahun memungkinkan berlangsungnya hari terpendek maupun terpanjang.

“Dari catatan pantauan lama hari berdasarkan jam atom, ada saatnya lebih lambat dari 24 jam dan ada saatnya lebih cepat dari 24 jam. Tetapi ordenya milidetik (seperseribu detik),” kata Thomas saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/8/2022).

Rotasi bumi yang berputar lebih cepat maupun lebih lambat ini tentunya dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

Thomas menyampaikan, penyebab perlambatan rotasi bumi atau Bumi berputar lebih lambat, telah diketahui, salah satunya dikarenakan efek pasang surut bulan.

Meski begitu, belum diketahui secara pasti mengenai penyebab percepatan rotasi bumi atau yang menyebabkan mengapa Bumi berputar lebih cepat

Baca juga: 2021 Bumi Berputar Lebih Cepat, Apa Dampaknya untuk Manusia?

Ilustrasi rotasi Bumi. Pada 2021 ini Bumi berputar lebih cepat dari rata-rata, setidaknya sejak 50 tahun terakhir (sejak 1960). Shutterstock/Vitoriano Junior Ilustrasi rotasi Bumi. Pada 2021 ini Bumi berputar lebih cepat dari rata-rata, setidaknya sejak 50 tahun terakhir (sejak 1960).

“Faktor penyebab percepatan belum bisa dipastikan. Banyak faktor yang diduga mempengaruhinya terkait dengan jari-jari bumi yang mengecil, antara lain melelehnya gunung-gunung es, penyusupan lempeng benua penyebab gempa, dan lainnya,” jelas Thomas.

Dampak Bumi berputar cepat atau lambat

Apakah bumi berputar lebih cepat atau lebih lambat ini berbahaya?

Bukan hanya tahun ini, percepatan dan perlambatan rotasi bumi telah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, pernah tercatat Bumi berputar lebih cepat dan menyebabkan terjadinya hari terpendek pada 16 Juli 2019, 19 Juli 2020, 9 Juli 2021, dan 29 Juni 2022.

Panjang hari di BumiTimeanddate.com Panjang hari di Bumi

Baca juga: Jika Bumi Berputar, Mengapa Benda-benda Tidak Bergerak ke Sana Kemari?

Thomas menegaskan, percepatan atau perlambatan rotasi bumi tidak berbahaya bagi umat manusia.

“Sama sekali tidak berbahaya karena ordenya hanya milidetik. Itu sama sekali tidak terasa dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas dia.

Dampak Bumi berputar lebih lambat

Menurut Science Alert, jam atom yang dikombinasikan dengan pengukuran astronomi yang tepat, telah mengungkapkan bahwa panjang hari tiba-tiba bertambah.

Selama beberapa dekade terakhir, rotasi bumi di sekitar porosnya yang menentukan berapa lama hari tersebut berlangsung, tercatat semakin cepat. Bahkan, pada Juni 2022 tercatat rekor hari terpendek selama setengah abad terakhir.

Namun terlepas dari rekor tersebut, sejak tahun 2020 percepatan yang stabil ini telah beralih ke perlambatan, membuat hari semakin lama dengan alasan yang masih menjadi misteri.

Baca juga: Rotasi Bumi: Pengertian dan Dampak

Ilustrasi planet Bumi, bentuk Bumi. Bentuk Bumi tidak bulat sempurna, tetapi lonjong karena adanya gaya sentrifugal.SHUTTERSTOCK/Johan Swanepoel Ilustrasi planet Bumi, bentuk Bumi. Bentuk Bumi tidak bulat sempurna, tetapi lonjong karena adanya gaya sentrifugal.

Perlu digarisbawahi, waktu sebenarnya yang dibutuhkan bumi untuk menyelesaikan satu putarannya sangat bervariasi. 

Kenyataannya, juga jarang perputaran bumi terjadi persis selama 24 jam.

Banyak yang mempengaruhi perubahan yang terjadi ini, baik selama jutaan tahun hingga dalam waktu sangat singkat, seperti efek gesekan pasang surut oleh bulan, bahkan gempa bumi dan badai dapat berperan di dalamnya.

Efek pasang surut yang didorong oleh bulan telah menambahkan sekitar 2,3 milidetik ke panjang setiap hari setiap abadnya.

Dampak Bumi berputar lebih cepat

Sementara itu, beberapa miliar tahun lalu sempat terjadi satu hari bumi yang hanya berlangsung sekitar 19 jam.

Adapun selama 20.000 tahun terakhir, bumi berotasi lebih cepat.

 

Baca juga: Rotasi Bumi di Tahun 2021 Disebut Melambat, Apa yang Terjadi?

Saat zaman es terakhir berakhir, lapisan es kutub yang mencair mengurangi tekanan permukaan dan membuat mantel bumi bergerak menuju kutub.

Kecepatan putaran bumi atau percepatan rotasi Bumi meningkat saat massa mantel bergerak lebih dekat ke poros bumi, dan proses ini memendek setiap hari sekitar 0,6 milidetik setiap abad.

Selama beberapa dekade, hubungan antara interior dan permukaan bumi pun turut berpengaruh, seperti gempa bumi besar yang bisa mengubah panjang hari meskipun biasanya dalam jumlah kecil.

Sebagai contoh, gempa besar Tohoku, Jepang pada 2011 berkekuatan 8,9 magnitudo diyakini telah mempercepat rotasi bumi sebesar 1,8 mikrodetik.

Terlepas dari perubahan skala besar tersebut, selama periode yang lebih pendek, cuaca dan iklim juga memiliki dampak penting pada rotasi bumi, yang menyebabkan variasi di kedua arah.

Baca juga: Apa Itu Rotasi Bumi dan Dampaknya pada Kehidupan Sehari-hari?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com