Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Budi: YouTube Periksa Bantu Tingkatkan Sumber Informasi Kesehatan yang Kredibel

Kompas.com - 11/08/2022, 17:30 WIB
Shierine Wangsa Wibawa,
Ellyvon Pranita

Tim Redaksi

Di Indonesia, Youtube Periksa telah bekerja sama dengan 14 rumah sakit negeri dan swasta, serta dokter dan kreator konten yang diharapkan dapat menjembatani kesenjangan informasi antara kunjungan dokter. Selain itu, Youtube juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk menyajikan informasi yang kredibel tentang Covid-19 dan vaksinnya.

Untuk mengidentifikasi sumber mana saja yang disertakan dalam fitur kesehatan baru ini, Youtube merujuk pada serangkaian prinsip yang telah disusun oleh National Academy of Medicine (NAM) dari Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam meninjau dan menvalidasi sumber kesehatan.

Baca juga: Kemenkes Pastikan Subvarian Omicron BA.4.6 Belum Ada di Indonesia

Menurut WHO dan NAM, sumber-sumber kesehatan yang terpercaya mencakup otoritas kesehatan lokal seperti Kementerian Kesehatan, organisasi kesehatan yang telah terakreditasi seperti rumah sakit, jurnal-jurnal medis dan institusi yang memberikan informasi kesehatan berbasis bukti.

Di samping Youtube Periksa, Youtube juga terus berupaya untuk melawan misinformasi kesehatan dengan menghapus video-video yang melawan bukti-bukti ilmiah.

Graham berkata bahwa sejak Oktober 2020, sudah ada 75.000 video tentang misinformasi vaksin Covid-19 yang dihapus Youtube. Bahkan, data sejak Februari 2020 menunjukkan bahwa sudah ada satu juta video yang dinyatakan melanggar kebijakan informasi medis tentang Covid-19 oleh Youtube.

"Kita mencoba untuk proaktif dalam menghapus dan membatasi visibilitas misinformasi Covid-19," ujarnya.

Langkah yang baik

Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, dr Lies Dina Liastuti, mengatakan, ini adalah langkah yang baik untuk membantu masyarakat atau penonton dalam mengidentifikasi dan menetapkan sumber informasi kesehatan resmi yang benar informasinya, sehingga menekan misinformasi atau hoaks terkait isu kesehatan.

Lies menjelaskan, dari salah satu survei, Indonesia menempatkan konten kesehatan sebagai konten yang paling banyak mengandung misinformasi.

Namun di saat bersamaan, penggunaan media sosial menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, karena beragam informasi tersedia serta dapat diakses dalam genggaman kapan pun dan dimana pun.

Oleh karena itu, kata Lies, kerjasama atau bermitra dengan berbagai instansi rumah sakit dan pelayanan kesehatan akan membantu banyak pihak dan tenaga ahli menyampaikan informasi-informasi kesehatan yang akurat dan terpercaya.

“Hadirnya sumber-sumber informasi akurat dan terpercaya menjadi kebutuhan substansi masyarakat modern yang dapat memberikan pengetahuan baru terlebih seputar dunia kesehatan, tanpa mereka harus mengantri di rumah sakit karena terlanjur sakit,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com