Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Budi: YouTube Periksa Bantu Tingkatkan Sumber Informasi Kesehatan yang Kredibel

Kompas.com - 11/08/2022, 17:30 WIB
Shierine Wangsa Wibawa,
Ellyvon Pranita

Tim Redaksi

 


KOMPAS.com - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meyakini bahwa dengan adanya filterisasi dari pihak Youtube terkait informasi-informasi kesehatan, maka ini akan membantu menekan prevalensi berbagai penyakit di Indonesia serta meningkatkan informasi kesehatan dari sumber-sumber kredibel dan terpercaya.

Menkes Budi menjelaskan, di dunia yang makin digital ini, kita memang perlu membuat informasi-informasi penting tentang kesehatan menjadi lebih menarik lagi bagi masyarakat, tetapi tetap harus kredibel.

“Penyediaan informasi kesehatan yang kredibel adalah upaya yang harus terus dikembangkan secara kolektif antara pemerintah, penyedia layanan kesehatan, masyarakat dan juga penyedia layanan teknologi digital,” kata Budi dalam Peluncuran Fitur Youtube Periksa(Penyedia Ragam Informasi Kesehatan Anda) di Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Oleh karena itu, menurut Budi, fitur terbaru Youtube Periksa ini akan menyediakan ruang khusus bagi informasi kesehatan yang kredibel di Youtube, sehingga masyakat dapat mengetahui segala persoalan kesehatan baik fisik maupun psikis dari para ahli di bidangnya masing-masing.

Baca juga: Banyak Hoaks Berkedok Sains Selama Pandemi, Pola Pikir Kritis Bisa Mencegahnya

“Ini juga dapat mengajak masyarakat untuk secara aktif meningkatkan kesadaran kesehatan dengan menggunakan teknologi digital,” ujarnya.

Jika tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan tinggi, maka nantinya akan menekan prevalensi berbagai kasus penyakit di Indonesia.

Youtube Periksa menjadi sumber informasi kesehatan yang kredibel

Dalam upaya meningkatkan pemahaman yang benar terhadap berbagai isu kesehatan; Youtube akhirnya meluncurkan sebuah panel sumber informasi kesehatan baru, bernama Youtube Periksa.

Director and Global Head of Healthcare and Public Health, Youtube Dr Garth Graham, MD mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia sangat meningkat drastis keingintahuan masyarakat tentang isu kesehatan.

“Dalam dua tahun terakhir saja, pencarian informasi kesehatan di Youtube itu tinggi, terutama isu Covid-19 dan vaksinasi,” kata Graham dalam acara peluncuran Youtube Periksa.

Graham yang juga diwawancara ekslusif oleh Kompas.com pada Selasa (9/8/2022) menjelaskan bahwa di Indonesia, ada peningkatan pencarian terkait vitamin (35 persen), perawatan diri (55 persen), upaya meningkatkan imunitas (56 persen) dan kesehatan mental (50 persen).

Selain terkait Covid-19, pencarian mengenai penyakit lainnya, seperti gejala stroke awal juga meningkat drastis hingga 550 persen.

Graham mengatakan, dengan meningkatnya keingintahuan masyarakat terkait isu kesehatan ini, perlu adanya fasilitas yang dapat membantu masyarakat mengakses pembahasan kesehatan tersebut tetapi yang kredibel dan dapat dipercaya.

Baca juga: 9 Mitos dan Fakta Covid-19 Varian Omicron, Ini Penjelasan WHO

Ia menambahkan, seperti yang kita tahu banyak sekali riset dari berbagai rumah sakit yang ada, tetapi selama ini bisa jadi masyarakat justru melihat, belajar atau menonton Youtube mencari tahu tentang masalah kesehatan, tetapi dari pihak-pihak yang kurang kredibel, dan bisa jadi informasi kesehatan tersebut salah.

"Alasan kita memperkenalkan Youtube Periksa adalah gagasan mengenai bagaimana kita menyajikan informasi kesehatan yang berkualitas, sehingga masyarakat bisa bisa memiliki informasi kesehatan yang lebih baik dalam membuat keputusan kesehatan," ujarnya.

Bagaimana cara kerja Youtube Periksa?

Ada berbagai aspek dalam Youtube Periksa, dimulai dari penandaan informasi agar penonton dapat mengenali sumber informasi kesehatan tersebut, health shelf di mana konten yang berasal dari sumber kesehatan terpercaya dimunculkan dan kerjasama dengan berbagai entitas kesehatan.

Di Indonesia, Youtube Periksa telah bekerja sama dengan 14 rumah sakit negeri dan swasta, serta dokter dan kreator konten yang diharapkan dapat menjembatani kesenjangan informasi antara kunjungan dokter. Selain itu, Youtube juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk menyajikan informasi yang kredibel tentang Covid-19 dan vaksinnya.

Untuk mengidentifikasi sumber mana saja yang disertakan dalam fitur kesehatan baru ini, Youtube merujuk pada serangkaian prinsip yang telah disusun oleh National Academy of Medicine (NAM) dari Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam meninjau dan menvalidasi sumber kesehatan.

Baca juga: Kemenkes Pastikan Subvarian Omicron BA.4.6 Belum Ada di Indonesia

Menurut WHO dan NAM, sumber-sumber kesehatan yang terpercaya mencakup otoritas kesehatan lokal seperti Kementerian Kesehatan, organisasi kesehatan yang telah terakreditasi seperti rumah sakit, jurnal-jurnal medis dan institusi yang memberikan informasi kesehatan berbasis bukti.

Di samping Youtube Periksa, Youtube juga terus berupaya untuk melawan misinformasi kesehatan dengan menghapus video-video yang melawan bukti-bukti ilmiah.

Graham berkata bahwa sejak Oktober 2020, sudah ada 75.000 video tentang misinformasi vaksin Covid-19 yang dihapus Youtube. Bahkan, data sejak Februari 2020 menunjukkan bahwa sudah ada satu juta video yang dinyatakan melanggar kebijakan informasi medis tentang Covid-19 oleh Youtube.

"Kita mencoba untuk proaktif dalam menghapus dan membatasi visibilitas misinformasi Covid-19," ujarnya.

Langkah yang baik

Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, dr Lies Dina Liastuti, mengatakan, ini adalah langkah yang baik untuk membantu masyarakat atau penonton dalam mengidentifikasi dan menetapkan sumber informasi kesehatan resmi yang benar informasinya, sehingga menekan misinformasi atau hoaks terkait isu kesehatan.

Lies menjelaskan, dari salah satu survei, Indonesia menempatkan konten kesehatan sebagai konten yang paling banyak mengandung misinformasi.

Namun di saat bersamaan, penggunaan media sosial menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, karena beragam informasi tersedia serta dapat diakses dalam genggaman kapan pun dan dimana pun.

Oleh karena itu, kata Lies, kerjasama atau bermitra dengan berbagai instansi rumah sakit dan pelayanan kesehatan akan membantu banyak pihak dan tenaga ahli menyampaikan informasi-informasi kesehatan yang akurat dan terpercaya.

“Hadirnya sumber-sumber informasi akurat dan terpercaya menjadi kebutuhan substansi masyarakat modern yang dapat memberikan pengetahuan baru terlebih seputar dunia kesehatan, tanpa mereka harus mengantri di rumah sakit karena terlanjur sakit,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com