Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Antelop Kawin, dari Bertarung dengan Pejantan Lain hingga Menipu Betina

Kompas.com - 07/08/2022, 20:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Perilaku poligami

Beberapa antelop jantan yang lebih besar akan merumput, dan melintasi jarak yang lebih jauh, bersaing dengan jantan lain untuk mendapatkan kawanan betina.

Setelah memenangkan betina yang dominan, kawanannya akan menjadi stasioner dan dia berpotensi mengawini semua betina dalam kelompok.

Saat musim melahirkan tiba, kawanan ini cenderung terpecah lalu membentuk kelompok yang lebih kecil dan terpisah. Kemungkinan bertujuan untuk melindungi diri dari pemangsaa.

Selama musim kawin, seperti dilansir dari National Geographic, Minggu (23/5/2010) antelop topi jantan mengelabui betina dengan alarm palsu. Studi mengungkapkan, mereka khawatir tidak akan dapat kawin.

Baca juga: Antelop Kembali ke Sahara Setelah 20 Tahun Punah di Alam Liar

Akibatnya, antelop jantan mengeluarkan suara yang menunjukkan sinyal pemangsa ketika tidak ada bahaya seperti itu saat betina melengos pergi.

Jantan mulai mendengus dan menatap, pada pemangsa yang sebenarnya tak ada. Inilah yang menyebabkan betina berhenti, dan memberi jantan kesempatan lain untuk memenangkan hatinya.

"Betina akan berjalan pergi, dan jantan berlari di depan, tidak melihat betina tetapi ke mana dia pergi, membuat ini mendengus, dan dia biasanya berhenti," ujar pemimpin studi dari University of Liverpool Jakob Bro-Jørgensen.

Peneliti yang mengamati perilaku antelop topi di Cagar Alam Masai Mara Kenya, mencatat bahwa pejantan mengeluarkan peringatan palsu hanya ketika betina sedang berahi.

Antelop betina yang berahi dapat berhubungan seks dengan rata-rata empat pasangan berbeda, masing-masing 11 kali dalam setahun

Bro-Jørgensen menduga, antelop topi jantan mungkin telah mengembangkan perilaku ini guna meningkatkan peluang mereka selama musim kawin yang singkat, namun intens. Adapun studi tersebut telah dipublikasikan di The American Naturalist pada 2010.

Hewan menggunakan segala macam tipu daya di alam liar misalnya, beberapa burung memalsukan cedera untuk memancing penyerang menjauh dari anak-anak mereka.

Meski begitu, tipuan itu biasanya ditujukan kepada saingan atau ancaman, bukan calon pasangan.

Baca juga: Rusa Jantan Andalkan Tanduknya untuk Menarik Perhatian Betina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com