Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Meninggal di Tengah Persalinan di Jombang, Cara Mencegah Kejadian Serupa

Kompas.com - 05/08/2022, 10:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Belajar dari kasus seorang bayi meninggal dunia saat proses persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, karena sang ibu dipaksa melahirkan normal oleh dokternya, maka perlu dipahami bagaimana cara kita mencegah kejadian serupa terjadi lagi di kemudian hari.

Insiden bayi meninggal dunia di tengah proses persalinan itu terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Jawa Timur, Kamis (28/7/2022) malam.

Dokter Spesialis Obsetetri dan Ginekologi yang berpraktik di RS Mayapada Kuningan dan Klinik Morula IVF RS Betsaida Serpong, dr RA Sita Daniswati Utari Sp.OG saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/8/2022) pun angkat bicara.

Sita Danis mengatakan, terlepas dari kejadian bayi di Jombang itu yang tidak diketahui secara jelas dan detail bagaimana kronologi pasti peristiwa duka itu bisa terjadi, memang sangat penting bagi kita belajar memahami bagaimana mencegah kematian ibu maupun bayi saat persalinan.

Pada dasarnya sebelum melahirkan, ibu hamil pasti akan dilakukan berbagai pemeriksaan supaya tenaga medis terutama bidan atau dokter penanggung jawabnya bisa memperkirakan bagaimana prosedur yang baik dilakukan untuk persalinan ibu hamil tersebut.

Pemeriksaan medis pada ibu dan bayi di dalam kandungan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa keduanya akan baik-baik saja selama persalinan sampai setelah melahirkan.

Baca juga: Belajar dari Bayi di Jombang Meninggal di Tengah Persalinan, Kapan Ibu Hamil Bisa Melahirkan Normal?

“Cara mencegah (kasus insiden bayi meninggal di RSUD Jombang saat proses persalinan), ya, sebelum persalinan harus diperiksa,” kata Sita Danis.

Sebagai informasi, bayi yang meninggal dunia di Jombang tersebut diceritakan meninggal saat kepalanya sudah berada di vagina tetapi tidak bisa dikeluarkan.

Untuk itu, Sita Danis menjelaskan, salah satu hal yang harus karena sangat penting diperiksa agar kejadian serupa tidak terjadi yaitu memastikan berat bayi tidak mencapai 4 Kg atau bahkan lebih.

Selanjutnya, perlu juga memastikan panggul ibu yang mengandung tersebeut lebar sehingga muat untuk jalan keluar bayi saat persalinan dilakukan normal.

“Pastikan posisi kepala bayi di bawah,” ujarnya.

Selain itu, untuk mencegah kejadian serupa, seperti pada bayi meninggal di tengah persalinan ini, maka perlu juga memastikan tidak ada lilitan tali pusat lebih dari satu kali atau adanya simpul, atau plasenta terletak di bawah.

Baca juga: Bayi 5 Bulan Meninggal Dianiaya Ibu Kandung, Ini Kata Psikolog

Ilustrasi ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan di masa pandemi Covid-19. Ilustrasi ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan di masa pandemi Covid-19.

Cegah kesalahan seperti bayi meninggal saat persalinan

Seperti diberitakan sebelumnya, bapak dari bayi dalam kasus ini, Yopi, ayah bayi, mengungkapkan, sejak masa kehamilan, istrinya sudah disarankan oleh bidan maupun dokter yang memeriksa agar melakukan persalinan dengan cara operasi sesar.

Demikian pula, saat Puskesmas Sumobito memutuskan untuk merujuk pasien ke RSUD Jombang.

Namun, saat di RSUD Jombang, kata Yopi, petugas yang menangani istrinya terkesan mengabaikan saran atau rujukan dari petugas yang sebelumnya menangani.

Petugas medis di RSUD Jombang memilih untuk melakukan persalinan secara normal.

"Padahal istri saya sudah tanya 2 kali atau 3 kali, kenapa tidak sesar? Tapi dijawab kita usahakan normal," kata Yopi dalam pemberitaan Kompas.com, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Bayi Lahir Kurus Rentan Idap Gangguan Ginjal Saat Dewasa

Aapun mengenai pelayanan persalinan bagi pasien rujukan seperti kasus yang terjadi di Jombang ini, Sita Danis menjelaskan, sebenarnya hal ini bisa diantisipasi dengan melihat kondisi ibu hamil tersebut saat di bawa ke faskes rujukannya.

“Ya tergantung, jika saat datang (ibu hamil) sudah buka lengkap dan kepala sudah turun banget, tinggal mengejan keluar,” kata Sita Danis.

Namun, untuk melakukan persalinan secara langsung saat ibu hamil sudah bukaan lengkap, biasanya dokter juga akan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan apakah itu benar-benar kepala bayi atau bukan.

Kemudian diikuti dengan melakukan perkiraan berat bayi yang ada di dalam kandungan itu.

Dalam kondisi ini, dokter juga bisa melihat hasil-hasil pemeriksaan pasien di pelayanan kesehatan sebelumnya.

Namun, jika pasien datang dalam kondisi yang masih sempat diperiksa karena belum bukaan lengkap, maka dokter juga harus atau biasanya melakukan pemeriksaan minim seperti USG dan periksa dalam, ataupun pemeriksaan lain yang memang diperlukan.

Baca juga: Bayi Lahir dengan Antibodi Covid-19, Terjadi Juga di China dan Italia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com