Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mayapada Hospital

Mayapada Hospital merupakan salah satu rumah sakit swasta terbaik yang didirikan oleh Mayapada Healthcare Group. Bekerjasama dengan National Healthcare Group (NHG) Singapore, Mayapada Hospital menyediakan pelayanan kesehatan berstandar internasional di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Surabaya.

Tekanan Darah Tinggi pada Malam Hari, Sudah Termasuk Hipertensi?

Kompas.com - 05/08/2022, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Halo Prof

Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter

Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com

KOMPAS.com - Seorang pembaca Kompas.com dengan akun Instagram @Listarich bertanya ke subrubrik Halo Prof melalui @kindoftalk:

"Salam sehat dok, mau tanya apakah tensi darah tinggi waktu malam hari dan besoknya sudah normal kembali, bisa dibilang kena penyakit darah tinggi dan harus minum obat seumur hidup? Terima kasih atas penjelasannya."

Pertanyaan ini dijawab oleh dr. Liem Audi Natalino, Sp.JP, FIHA, Spesialis Jantung & Pembuluh Darah dari Mayapada Hospital Surabaya. Berikut paparannya:

Salam sehat untuk Ibu Listarich, perlu diketahui bahwa peningkatan tekanan darah waktu malam hari biasanya dipicu oleh beberapa hal seperti gangguan tidur (psikis) atau aktivitas berat lainnya. Maka sebaiknya mulai mencari penyebabnya dan mengatasi yang mempengaruhi tekanan darah malam hari.

Baca juga: Apakah Daging Sapi dan Daging Kambing Bisa Bikin Hipertensi? Ini Kata Dokter

Tekanan darah malam hari yang selalu tinggi dapat dikatakan termasuk darah tinggi. Namun, untuk menegakkan diagnosis darah tinggi, harus dilakukan dua kali pemeriksaan pada waktu yang berbeda dan tekanan darah >=140 dan/atau >=90, sedangkan tekanan darah dikatakan optimal bila berada di bawah 120/80 mm Hg.

Penanganan darah tinggi dapat menggunakan perubahan pola hidup dan juga menggunakan pengobatan jika masih belum dapat menurunkan tekanan darah dengan perubahan pola hidup sehat.

Jika sudah memiliki faktor risiko seperti diabetes, riwayat penyakit jantung atau pembuluh darah, atau gangguan ginjal; maka dapat langsung menggunakan pengobatan dan perubahan pola hidup sehat secara bersamaan.

Tekanan darah tinggi yang tidak diatasi akan menyebabkan komplikasi, seperti jantung koroner, stroke, gangguan ginjal dan gangguan mata.

Baca juga: Adakah Obat atau Terapi yang Terbukti Menyembuhkan Hipertensi?

Pemilihan obat hipertensi yang tepat dan sesuai harus konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Penting sekali untuk konsultasi dengan dokter sebelum memulai upaya penanganan hipertensi, termasuk pemahaman akan kepatuhan dalam mengkonsumsi obat-obatan untuk mengendalikan hipertensi.

dr. Liem Audi Natalino, Sp.JP, FIHA

Spesialis Jantung & Pembuluh Darah

Mayapada Hospital Surabaya

dr. Liem Audi Natalino, Sp.JP, FIHA 
Spesialis Jantung & Pembuluh Darah
Mayapada Hospital SurabayaMayapada Hospital dr. Liem Audi Natalino, Sp.JP, FIHA Spesialis Jantung & Pembuluh Darah Mayapada Hospital Surabaya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Mengapa Ikan Bau Amis?

Mengapa Ikan Bau Amis?

Oh Begitu
Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Kita
Mengapa Wajah Memerah Saat Malu?

Mengapa Wajah Memerah Saat Malu?

Oh Begitu
Siapakah Koboi Pertama Amerika?

Siapakah Koboi Pertama Amerika?

Oh Begitu
Ada Apa Sebelum Big Bang?

Ada Apa Sebelum Big Bang?

Oh Begitu
Mengapa Bayi Menangis Sesaat Setelah Lahir?

Mengapa Bayi Menangis Sesaat Setelah Lahir?

Prof Cilik
Apakah Efek Menahan Kentut?

Apakah Efek Menahan Kentut?

Oh Begitu
Mengapa Pembuluh Darah Terkadang Sulit Ditemukan?

Mengapa Pembuluh Darah Terkadang Sulit Ditemukan?

Oh Begitu
7 Makanan Tinggi Vitamin E yang Sangat Menyehatkan

7 Makanan Tinggi Vitamin E yang Sangat Menyehatkan

Oh Begitu
Apa Itu Bintik Merah Besar di Planet Jupiter?

Apa Itu Bintik Merah Besar di Planet Jupiter?

Fenomena
Benarkah Bahan Bakar Fosil Berasal dari Dinosaurus?

Benarkah Bahan Bakar Fosil Berasal dari Dinosaurus?

Oh Begitu
Peneliti Jelaskan Kasus Misterius Orca yang Telan 7 Ekor Berang-berang Laut

Peneliti Jelaskan Kasus Misterius Orca yang Telan 7 Ekor Berang-berang Laut

Oh Begitu
Apa Saja Penyebab Wajah Bengkak di Pagi Hari?

Apa Saja Penyebab Wajah Bengkak di Pagi Hari?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com