Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Luncurkan Platform SatuSehat, Integrasi Data Kesehatan Pasien

Kompas.com - 27/07/2022, 12:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Nantinya, platform tersebut akan menjadi penghubung antar platform aplikasi yang beragam pada berbagai pelaku industri kesehatan.

Sehingga, semua aplikasi maupun fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit vertikal, rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, puskesmas, posyandu, laboratorium, klinik hingga apotek harus mengikuti standar yang telah ditetapkan Kemenkes di platform SatuSehat.

Dikatakan Menkes, adanya IHS pertukaran data kesehatan nasional akan lebih efisien dan efektif.

Melalui platform ini, masyarakat tidak perlu lagi membawa berkas rekam medis fisik bila harus berpindah rumah sakit. Sebab, semua resume rekam medis pasien telah terekam secara digital di platform SatuSehat.

“Melalui integrasi ini kita ingin standarkan datanya supaya bisa interchange," imbuhnya.

Baca juga: Perdana di Indonesia, RS di Bali Terapkan Sistem Teknologi Perawatan Terintegrasi

Begitu juga dengan tenaga kesehatan, yang tidak perlu lagi memasukkan data berulang pada aplikasi yang berbeda.

Selain terintegrasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium, dan apotek, Kemenkes berencana melakukan integrasi SatuSehat dengan BPJS Kesehatan.

Adapun data yang terintegrasi di antaranya sistem pencatatan tuberkulosis, sistem pencatatan secara digital data kematian maternal dan perinatal, imunisasi, sistem rujukan nasional, kesehatan ibu dan anak, sistem informasi manajemen data terpadu kesehatan lingkungan, dan pengendalian penyakit.

Menkes Budi berharap, semua rumah sakit dapat terkoneksi di tahun 2023 mendatang. Tidak hanya rumah sakit pemerintah saja, tapi juga rumah sakit swasta.

“Kita maunya semuanya, akhir 2023 kalau bisa semuanya sudah terkoneksi ya,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan sekaligus Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, Setiaji mengungkapkan SatuSehat akan bisa menyajikan berbagai macam data dari berbagai macam standarisasi.

“SatuSehat merupakan platform yang nantinya akan menyediakan berbagai macam data, baik rekam medis maupun resume medis yang saling terhubung dan didukung keamanan datanya oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” tutur Setiaji.

Menurut dia, data ini akan banyak bermanfaat, bukan hanya terkait untuk rujukan, tetapi juga untuk menunjang layanan kesehatan.

“Sebelum melakukan peluncuran ini kami sudah melakukan uji coba di beberapa rumah sakit, baik di tingkat daerah maupun dinas kesehatan DKI Jakarta yang secara khusus mendukung 32 rumah sakit daerah agar bisa terhubung dengan SatuSehat ini,” jelasnya.

Setiaji turut menyinggung soal pemberian nama platform ini, yang awalnya bernama IHS. Kemudian diganti dengan penggunaan nama dari bahasa Indonesia melalui saran masyarakat.

“Terima kasih untuk masyarakat yang telah memberikan usulan nama, mudah-mudahan ini selalu melekat di hati dan bisa dijadikan momentum keterhubungan antar layanan rumah sakit," kata Setiaji.

Baca juga: IDAI Imbau Orangtua Gunakan Pencatatan Digital Tumbuh Kembang Anak Lewat Aplikasi

Fase integrasi SatuSehat

Proses integrasi data ke platform SatuSehat akan dilakukan melalui beberapa fase dengan target melengkapi data yang termasuk ke dalam standar resume medis ke IHS.

  • Fase pertama, data pendaftaran pasien dan diagnosa.
  • Fase kedua, adalah data prosedur medis, data kondisi vital, dan data diet.
  • Fase ketiga, data obat yang terintegrasi dengan kamus obat (KFA).
  • Fase keempat, data observasi laboratorium dan data observasi radiologi.
  • Fase kelima, data alergi dan data kondisi fisik.

“Saya harapkan ini terus berkembang, bukan hanya data klinis maupun data obat, tetapi juga data genomic yang akan kita luncurkan Agustus mendatang," terang Menkes.

"Sehingga dengan demikian, Indonesia akan memiliki advance health data system yang juga terintegrasi dengan data kependudukan,” pungkasnya.

Hingga akhir tahun 2022, Kemenkes menargetkan akan ada sekitar 8.000 fasilitas layanan kesehatan di Indonesia telah terintegrasi dengan IHS dan seluruhnya terintegrasi pada 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com