Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Kembangkan Vaksin Covid-19 Tablet yang Bisa Diminum, Diklaim Mampu Tingkatkan Antibodi

Kompas.com - 23/07/2022, 09:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Reuters,Wion


KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 eksperimental berbentuk tablet, menunjukkan hasil awal yang cukup menjanjikan. Disebutkan bahwa vaksin tablet tersebut, dapat meningkatkan antibodi pada sejumlah peserta dalam uji coba awal.

Berdasarkan laporan yang telah dipublikasikan di medRxiv pada 19 Juli 2022, para peneliti melibatkan 35 sukarelawan sehat yang menerima vaksin Covid-19 tablet.

Beberapa di antaranya diberikan dosis tunggal rendah (1x1010 IU), atau tinggi (5x1010 IU), sementara 5 orang lainnya menerima dua dosis yang rendah.

Menurut Vaxart, perusahaan bioteknologi yang berpusat di San Fransisco Selatan, California, vaksin oral atau yang bisa diminum itu dapat ditoleransi dengan baik. Pihaknya juga menyampaikan, vaksin Covid-19 ini akan seperti pil pada umumnya.

Mereka menjelaskan, bahwa vaksin yang saat ini telah disetujui bertujuan untuk menginduksi antibodi dalam darah.

Sedangkan, tablet tersebut menginduksi antibodi di mukosa, jaringan yang melapisi hidung dan saluran udara. Mukosa merupakan garis pertahanan pertama bagi tubuh melawan virus.

Baca juga: Vaksin Covid-19 BUMN Akhirnya Akan Masuki Uji Klinis Fase 3

"Terlepas dari banyaknya vaksin yang ampuh untuk strain awal SARS-CoV-2 di Wuhan, vaksin ini tidak menginduksi kekebalan mukosa yang kuat, menawarkan perlindungan terbatas terhadap infeksi terobosan dan replikasi di saluran pernapasan," ungkap tim dalam studi vaksin oral berbentuk tablet untuk cegah Covid-19.

Adapun sampel hidung dan air liur menunjukkan, setengah dari peserta penelitian memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi, daripada orang yang telah memiliki antibodi akibatinfeksi Covid-19 sebelumnya.

"Hampir setengah dari sukarelawan menunjukkan peningkatan antibodi yang bertahan lama, dan mampu mengikat varian virus Delta dan Omicron yang menyebabkan Covid-19," kata para peneliti dilansir dari Reuters, Kamis (21/7/2022).

Selain itu, kapasitas antibodi penetral dari vaksin Covid-19 tablet juga diklaim berlangsung selama enam bulan lamanya.

"Mayoritas penerima vaksin (tablet) mengalami peningkatan IgA sekretorik mukosa yang sangat reaktif terhadap semua virus corona (penyebab Covid-19) yang diuji, dan bertahan hingga 360 hari," imbuh peneliti.

Baca juga: Vaksin Covid-19 untuk Anak di Bawah 6 Tahun Tunggu Rekomendasi Ahli, Ini Kata Kemenkes

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com