Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pfizer-BioNTech Uji Coba Vaksin Covid-19 Generasi Baru, seperti Apa?

Kompas.com - 01/07/2022, 09:03 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNA

KOMPAS.com - Produsen vaksin Covid-9 Pfizer-BioNTech akan memulai uji coba suntikan vaksin generasi berikutnya pada manusia, untuk melindungi berbagai macam virus corona pada paruh kedua tahun ini.

Pekerjaan eksperimental pada suntikan yang melampaui pendekatan saat ini termasuk suntikan peningkat sel-T, yang dirancang terutama untuk melindungi terhadap penyakit parah jika virus menjadi lebih berbahaya, dan suntikan pan-coronavirus yang melindungi terhadap keluarga virus yang lebih luas dan mutasinya.

Dalam presentasinya, BioNTech menuliskan bahwa uji coba bertujuan untuk memberikan perlindungan pada varian yang tahan lama.

Baca juga: FDA Izinkan Vaksin Moderna dan Pfizer untuk Anak Usia 6 Bulan, Berapa Dosisnya?

Melansir CNA, kedua mitra yang telah membuat bidikan vaksin Covid-19 paling banyak yang digunakan di dunia bagian barat, tengah berdiskusi dengan regulator mengenai versi vaksin yang disempurnakan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik pada varian Omicron dan turunannya.

Virus yang terus bermutasi dengan sifat lebih mudah menghindari perlindungan vaksin dan memudarnya memori kekebalan manusia inj, telah menambah urgensi pencarian perusahaan, pemerintah, dan badan kesehatan untuk mencari alat perlindungan yang lebih andal.

Sebagai bagian dari dorongan untuk lebih meningkatkan bisnisnya, BioNTech sedang bekerja secara independen terkait antibiotik presisi yang membunuh superbug, yang telah tumbuh kebal terhadap anti-infeksi yang tersedia saat ini.

Adapun BioNTech memakai teknologi PhagoMed yang diakuisisi pada Oktober tahun lalu. Tapi, perusahaan belum menyampaikan waktu uji coba dapat dimulai.

Baca juga: 2 Kandidat Vaksin Pfizer-BioNTech Diklaim Tingkatkan Respons Kekebalan terhadap Varian Omicron

Pengembang antibiotik yang berbasis di Wina telah melakukan percobaan pada enzim, dibuat oleh virus pembunuh bakteri yang menembus dinding sel bakteri.

Perlu diketahui, infeksi yang resisten terhadap obat terus meningkat, didorong oleh penggunaan antibiotik yang berlebihan dan kebocoran ke lingkungan dalam produksi antibiotik.

Peneliti kesehatan masyarakat menempatkan jumlah gabungan orang yang meninggal per tahun akibat infeksi resisten antibiotik di Amerika Serikat dan Uni Eropa mendekati angka 70.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com