Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO dan UNICEF Sebut 25 Juta Anak di Dunia Belum Diimunisasi akibat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 18/07/2022, 08:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber WHO

 

Indonesia termasuk negara yang angka imunisasinya rendah

Data WHO dan UNICEF menunjukkan, sebagian besar anak yang belum diimunisasi tinggal di negara berkembang antara lain Etiopia, India, Indonesia, Nigeria, dan Filipina.

Sementara cakupan vaksin turun di setiap wilayah dunia, di mana efek terburuk terlihat di Asia Timur serta wilayah Pasifik.

Sebanyak 18 juta di antaranya tidak menerima dosis tunggal DTP sepanjang tahun. Adapun negara dengan peningkatan jumlah anak yang tidak divaksin antara 2019 hingga 2021, ialah Myanmar dan Mozambik.

Secara global, lebih dari seperempat cakupan vaksin human papillomavirus (HPV) untuk mencegah kanker serviks yang dicapai pada 2019 telah mengalami penurunan secara signifikan.

Baca juga: Menkes Budi Sebut 1,7 Juta Bayi di Indonesia Belum Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap

Padahal, dampak penyakit ini sangat serius bagi kesehatan perempuan dan anak perempuan lantaran cakupan dosis pertama vaksin HPV global hanya 15 persen.

Selanjutnya, cakupan vaksin campak dosis pertama turun menjadi 81 persen pada 2021, terendah sejak 2008. Artinya, sebanyak 24,7 juta anak melewatkan dosis pertama vaksin campak di tahun 2021 atau 5,3 juta lebih banyak dari tahun 2019.

"Penurunan tajam cakupan imunisasi rutin dalam dua tahun ini menghentikan hampir satu dekade kemajuan yang dicapai," tulis WHO.

"Ini menggarisbawahi tantangannya bukan hanya terkait pandemi Covid-19, sistem imunisasi yang sistemik untuk memastikan setiap anak dan remaja mendapatkannya," lanjutnya.

Setidaknya ada 14,7 juta anak tidak menerima dosis kedua yang dibutuhkan. Dibandingkan dengan 2019, sebanyak 6,7 juta lebih banyak anak melewatkan dosis ketiga vaksin polio dan 3,5 juta anak melewatkan dosis pertama vaksin HPV.

”Perencanaan dan penanganan Covid-19 juga harus berjalan seiring dengan vaksinasi untuk penyakit mematikan seperti campak, pneumonia, dan diare,” jelas Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

WHO dan UNICEF juga telah bekerja sama dengan Gavi Vaccine Alliance dan mitra lainnya, guna menyiapkan Agenda Imunisasi global 2030 (IA2030).

Agenda itu merupakan strategi untuk semua negara dan mitra global yang relevan untuk mencapai tujuan dalam mencegah penyakit melalui imunisasi dan memberikan vaksin kepada semua orang, di mana saja, untuk seluruh usia.

"Prioritas kami, membantu negara-negara untuk mempertahankan, memulihkan, dan memperkuat imunisasi rutin di samping melaksanakan rencana vaksinasi Covid-19 yang ambisius,” ucap Seth Berkley selaku CEO Gavi, Vaccine Alliance.

Baca juga: Imunisasi Dasar Lengkap Anak Tertinggal, Bagaimana Imunisasi Lanjutannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com