Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RS Pondok Indah Group

RS Pondok Indah Group adalah grup rumah sakit swasta yang mengelola tiga rumah sakit, yakni RS Pondok Indah - Pondok Indah, RS Pondok Indah - Puri Indah, dan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya. Ketiga rumah sakit ini didukung para dokter ahli dari berbagai disiplin ilmu serta mengadopsi teknologi medis terkini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan terdepan.

Anak Susah Makan dan Hanya Mau Minum Susu, Apakah Berdampak pada Tumbuh Kembangnya?

Kompas.com - 17/07/2022, 19:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Baru Jadi Ortu

Waswas soal tumbuh kembang si kecil?

Sigap konsultasi ke dokter anak via Kompas.com

KOMPAS.com - Salah satu masalah yang sering dihadapi para ibu adalah anak susah makan. Berbagai cara dilakukan untuk menambah selera makan anak, tapi tak juga berhasil. Alhasil, anak lebih banyak minum susu ketimbang makan.

Menurut dr. William Jayadi Iskandar, Sp.A Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Pondok Indah, Ketika anak sulit makan atau istilah populernya GTM (Gerakan Tutup Mulut) perlu dievaluasi oleh dokter spesialis anak untuk mencari penyebab medis atau organik.

Misalnya seperti tumbuh gigi, tekstur atau jenis makanan belum sesuai untuk usia anak, atau jarak antar makan yang berdekatan sehingga anak masih kenyang.

Selain itu mungkin disebabkan adanya penyakit/kondisi yang menyebabkan nafsu makan menurun, seperti kekurangan zat besi, infeksi pernapasan/saluran cerna akut, atau penyakit kronik lainnya.

Baca juga: Mengapa Anak Susah Makan?

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

“Susu bukanlah jalan pintas untuk mengatasi anak sulit makan. Pemberian susu yang berlebihan dapat membuat anak kegemukan (obesitas) dan kekurangan zat besi,” jelas dr William.

Lebih lanjut dr William mengatakan, pemberian susu tidak melatih anak untuk mengenal variasi tekstur dalam makanan, yang dapat berkontribusi jangka panjang terhadap kemampuan oromotor anak.

Jika anak sulit makan, ia menyarankan untuk mencari tahu lebih dulu penyebabnya, dan segera periksa ke dokter spesialis anak jika perlu.

“Jangan lupa perhatikan lingkungan atau situasi anak saat makan, seperti minimalkan distraksi, responsif selama proses makan, serta tunjukkan kebiasaan makan yang benar dengan turut makan bersama anak,’ pungkasnya.

Baca juga: Mengapa Banyak Anak yang Tak Suka Makan Sayur? Ini Penjelasan Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com