Berkaitan dengan hal tersebut, Kemenkes menargetkan eliminasi kusta pada tahun 2024 mendatang.
Namun, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono pun mengakui bahwa stigma pada pasien kusta masih menjadi tantangan di Tanah Air.
Pasalnya, banyak pasien kusta tidak dapat melanjutkan pendidikan, sulit mendapat pekerjaan, diceraikan oleh pasangan, dikucilkan oleh lingkungan, ditolak di fasilitas umum bahkan fasilitas pelayanan kesehatan; sehingga penderita semakin sulit dideteksi dan diobati.
''Deteksi dini dan pengobatan segera penderita kusta sangat penting. Kecacatan akan terjadi jika gejala atau manifestasi kusta tidak diobati segera. Akibat lainnya, timbul permasalahan ekonomi dan stigmatisasi pada penderita serta keluarganya,'' ungkapnya.
Dante turut menekankan bahwa dalam upaya pengendalian kusta, membutuhkan perhatian terutama penemuan penderita kusta, serta pengobatan dini sebelum terjadinya kecacatan, khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan.
Penderita kusta juga perlu mendapatkan dukungan, baik dari keluarga maupun lingkungan sosialnya. Hal ini untuk meningkatkan kepercayaan diri pasien kusta, agar mereka bisa kembali berdaya, aktif dan tetap produktif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.