Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Vaksin Cansino Mengandung Ginjal Embrio Bayi?

Kompas.com - 04/07/2022, 19:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Meskipun sudah mendapatkan Izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA), vaksin Cansino kembali ramai diperbincangkan karena disebut-sebut mengandung unsur dari ginjal embrio bayi manusia.

Hal ini berdasarkan klaim dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang telah mengeluarkan fatwa haram untuk vaksin Covid-19 produksi Cansino Biologics INC.

Fatwa vaksin Cansino haram tersebut tertuang dalam surat keputusan Fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2022 tentang Hukum Vaksin Covid-19 Produksi Cansino Biologics INC, China. Fatwa ini telah dipublikasikan di website resmi MUI pada 30 Juni 2022.

“Ketentuan hukum vaksin Covid-19 produk Cansino hukumnya haran karena dalam tahao proses produksinya memanfaatkan bagian anggota tubuh manusia (juz’minal insan) yaitu sel yang berasal dari ginjal embrio bayi manusia,” tulis Fatwa yang ditandatangani ketua Komisi Fatwa MUI Hasanuddin dikutip Kompas.com, Senin (4/7/2022).

Vaksin Convidecia adalah vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology.

Vaksin ini diproduksi oleh CanSino Biological Inc, China dan didaftarkan oleh PT Bio Farma sebagai pemegang EUA yang akan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin ini di Indonesia.

Vaksin Convidecia atau juga kerap disebut dengan vaksin Cansino ini dikembangkan dengan platform Non-Replicating Viral Vector, namun menggunakan vector Adenovirus (Ad5).

Baca juga: Mengenal Vaksin Covid-19 CanSino, dari Asal hingga Efikasinya

Lantas benarkah vaksin Convidecia produksi Cansino mengandung unsur ginjal embrio bayi manusia?

Menjawab persoalan itu, Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof. Dr. Sri Rezeki, Hadinegoro, dr., SpA(K) mengatakan bahwa produk jadi vaksin Covid-19 merek Concivecia produksi Cansino Biologics Inc tidak mengandung unsur ginjal embrio bayi manusia.

“Itu tidak benar,” kata Prof Sri kepada Kompas.com, Senin (4/7/2022).

ITAGI telah bekerjasama dengan berbagai pihak terkait yang berwenang seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk melakukan kajian dan analisis terkait vaksinasi apapun itu, termasuk vaksin Covid-19, termasuk unsur-unsur kandungan di dalam vaksin itu.

Saat dihubungi terpisah, Ahli Virologi Ahmad Utomo mengatakan, benar bahwa tidak ada kandungan unsur ginjal embrio bayi manusia pada produk jadi vaksin Cansino tersebut.

Akan tetapi, kata Ahmad, unsur ginjal embrio bayi manusia itu hanya dipergunakan dalam proses perbanyakan virus dan sel-sel di tahapan pembuatan vaksin Cansino tersebut.

Baca juga: Fakta Vaksin Cansino yang Kantongi Izin EUA BPOM

Ilustrasi vaksin Covid-19, stok vaksin Covid-19, vaksinasi Covid-19.SHUTTERSTOCK/PalSand Ilustrasi vaksin Covid-19, stok vaksin Covid-19, vaksinasi Covid-19.

“MUI memang menggunakan kriteria terketat dunia jadi kita perlu menghormatinya, di mana pemanfaatan sel manusia atau sel hewan yang haram dikonsumsi akan langsung direject, meskipun produk final tidak mengandung bagian dari sel tersebut,” kata dia.

Adapun, unsur yang digunakan adalah Sel HEK293 human embryonic kidney (sel HEK293 ginjal embrio manusia).

Sel HEK293 ini didapatkan dari turunan sel bayi yang diaborsi secara legal di tahun 1973.

Menurut Ahmad, sel ini umumnya digunakan untuk produksi vaksin, seperti untuk propagasi vaksin adenovirus.

“(Sel HEK293 ginjal embrio manusia) Untuk propagasi virus,” kata dia.

Unsur sel ini dimanfaatkan untuk propagasi virus dalam proses pembuatan vaksin bukan tanpa alasan.

Baca juga: Vaksin Covid-19 BUMN Akhirnya Akan Masuki Uji Klinis Fase 3

Alasan yang paling kuat adalah kesulitan atau tidak mudahnya para peneliti mencari lini sel yang bisa mengakomodasi replikaso virus. Maka, Sel HEK203 ini termasuk sel favorit bagi industri vaksin.

Dalam prosesnya, Sel HEK293 akan dimasuki virus yang ingin diteliti atau dikembangkan menjadi vaksin nantinya.

Di dalam sel itu, virus memperbanyak diri. Lalu, baik sel dan virus akan sama-sama memperbanyak diri yang disebut dengan propagasi virus.

Ketika sel mulai memenuhi cawan atau wadah khusus di laboratorium, maka sel-sel itu harus dipisah ke cawan berikutnya, lalu bisa dibantu dengan trypsin agar terjadi pelepasan sel saat proses pembuluh kultur ini berlangsung.

Dengan begitu, dalam proses itu saja Sel HEK293 yang dimaksudkan sudah terlepas, sehingga produk jadi vaksin yang bersangkutan sudah tidak ada lagi kandungan sel unsur ginjal bayi embrio tersebut.

“Ya ndak (tidak) ada lah, udah bersih (produk jadi/akhir vaksin),” jelasnya.

Baca juga: Vaksin Khusus Omicron untuk Booster Diklaim Meningkatkan Perlindungan, Ini Penjelasannya

Sel HEK293 hanya dimanfaatkan untuk memperbanyak virus dan sel bersamaan di cawan.

Selain dengan menggunakan Sel HEK293 ginjal embrio manusia, alternatif lainnya yang biasanya digunakan industri vaksinasi dalam mengembangkan vaksin yakni sel Vero yang didapat dari monyet.

Sel Vero ini digunakan untuk hal yang sama yakni propagasi virus, dan telah dikembangkan sejak tahun 1970-an.

“Intinya publik jangan dapat persepsi bahwa ribuan bayi diaborsi atau ribuan monyet dibunuh untuk produksi vaksin,” jelasnya.

Baca juga: Vaksin Merah Putih Mulai Uji Klinis Fase 3, BPOM Libatkan 4.005 Sukarelawan

“Nggak kayak gitu,” tambahnya.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), Penny K Lukito dalam keteranganr resminya pada 7 September 2021 telah menerbitkan EUA bagi produk vaksin Covid-19 merek Vaksin Convidecia ini karena efektifitasnya yang baik.

Berdasarkan data interim studi klinik fase 3 pada 28 hari setelah pelaksanaan vaksinasi, efikasi Vaksin Convidecia atau Vaksin Cansino pada subjek di atas usia 18 tahun telah melampaui standar yang ada.

Efikasi vaksin Cansino untuk perlindungan pada semua gejala Covid-19 adalah sebesar 65,3 persen dan untuk perlindungan terhadap kasus Covid-19 berat adalah 90,1 persen.

Baca juga: Vaksin Covid-19 BUMN Akhirnya Akan Masuki Uji Klinis Fase 3

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com