KOMPAS.com – Terlalu banyak terpapar sinar Matahari dapat menyebabkan sejumlah kesehatan, terutama masalah yang mengganggu kondisi kulit.
Namun, dalam jumlah yang cukup, terutama di pagi hari, sinar Matahari memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan.
Salah satu manfaat sinar Matahari pagi yang terkenal adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan memberikan asupan vitamin D.
Dilansir dari WebMD, berikut adalah 5 manfaat sinar Matahari pagi untuk kesehatan yang penting untuk diketahui:
Sinar UV Matahari membantu tubuh membuat vitamin D, yang penting untuk kesehatan tulang, sel darah, dan sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: 13 Manfaat Petai untuk Kesehatan, Apa Saja?
Ini juga membantu tubuh menyerap dan menggunakan mineral tertentu, seperti kalsium dan fosfor. Dengan demikian, berjemur di pagi hari dapat menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan vitamin D.
Mata membutuhkan cahaya untuk membantu mengatur jam internal tubuh. Sinar Matahari pagi tampaknya dapat membantu tidur lebih baik di malam hari.
Bagi orang lanjut usia (lansia), kebutuhan cahaya ini menjadi penting karena seiring usia, mata kurang mampu menerima cahaya.
Sinar Matahari pagi juga tampaknya dapat membantu menurunkan berat badan dengan menghilangkan lemak. Butuh 20 hingga 30 menit antar jam 8 pagi hingga siang hari untuk mendapatkan manfaatnya.
Para ilmuwan berpikir, sinar Matahari dapat mengecilkan sel-sel lemak di bawah permukaan kulit. Namun, tentunya, penurunan berat badan harus didukung oleh olahraga yang rutin dan pola makan yang bergizi seimbang.
Baca juga: 5 Manfaat Terong, Salah Satunya Bisa Bantu Diet
Sinar Matahari membantu meningkatkan zat kimia di otak, yang disebut serotonin. Zat kimia ini memberi lebih banyak energi dan membantu untuk lebih tenang, fokus, dan positif.
Sinar Matahari dalam jumlah sedang, terutama bagi remaja dan dewasa, mungkin dapat menjauhkan dari masalah penglihatan. Tetapi, terlalu banyak terpapar sinar Matahari pun dapat melukai mata, seperti menyebabkan katarak dan penglihatan kabur.
Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK), Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Madarina Julia, mengatakan, waktu berjemur yang cukup adalah saat bayangan tubuh lebih pendek dari ketinggian, sedangkan waktu berjemur yang disarankan adalah 10 hingga 15 menit.
“Waktunya bisa mulai dari pulu 10.00 hingga 15.00. Jangan dilakukan lebih awal karena paparan sinar Matahari tidak cukup, ujar Prof. Madarina, dikutip dari laman resmi UGM.
Baca juga: 5 Manfaat Ginseng Menurut Sains, Bisa Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Prof. Madarina juga menyarankan agar kulit langsung terkena sinar Matahari saat berjemur. Setidaknya, tangan dan kaki terpapar sinar Matahari langsung.
Agar berjemur tidak menjadi aktivitas yang membosankan, Prof. Madarina menyarankan untuk melakukan kegiatan lain sambil berjemur, seperti menyiram tanaman, membersihkan halaman, dan sebagainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.