Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekosongan Bintang Mati Terdeteksi di Gas Antarbintang Galaksi Bima Sakti, Seperti Apa?

Kompas.com - 30/06/2022, 18:30 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Tim peneliti menafsirkan jaringan tersebut sebagai jejak umpan balik supernova dalam gas Bima Sakti.

“Kemungkinan, sisa-sisa ledakan supernova ganda menyapu gas dan membentuk gelembung meletus saat mencapai skala karakteristik bidang galaksi,” papar astronom Ralf Klessen dari Universitas Heidelberg di Jerman.

Fakta terlihatnya sebagian besar struktur horizontal di luar Bima Sakti, terdapat penurunan kuat dalam jumlah bintang masif yang membuat lebih sedikitnya supernova.

Hal tersebut menunjukkan adanya masukan energi dan momentum dari bintang-bintang yang membentuk gas di galaksi.

Menurut peneliti, ini dapat menawarkan penyelidikan baru untuk memahami proses dinamis yang membentuk cakram Bima Sakti dan mempelajari fosil kuno merekonstruksi sejarah galaksi bumi.

Penelitian yang telah dipublikasikan di Astronomy & Astrophysics, juga menawarkan konteks baru untuk menafsirkan fenomena lain yang mungkin ditemukan di sekitar filamen.

“Media antarbintang, merupakan materi dan radiasi yang ada di ruang antara bintang-bintang, diatur oleh pembentukan bintang dan supernova, dengan yang terakhir ledakan dahsyat selama tahap evolusi terakhir bintang, yang lebih dari sepuluh kali lebih besar dari matahari,” papar astronom dari Pusat Penelitian Nuklir Saclay di Perancis Patrick Hennebelle.

“Asosiasi supernova sangat efisien dalam memertahankan turbulensi dan mengangkat gas dalam piringan berlapis. Penemuan struktur filamen dalam atom hidrogen menjadi langkah penting dalam memahami proses yang bertanggung jawab atas pembentukan bintang skala galaksi,” pungkasnya.

Baca juga: Kenapa Bintang Berkedip?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com