KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunggah sebuah foto di akun Instagram pribadinya, yang menunjukkan wilayah Pegunungan Dieng mengalami suhu di bawah 1 derajat celcius.
Meskipun foto tersebut bukanlah hasil jepretan langsung sang gubernur, unggahan ini memperoleh respons dari warganet, terlihat dari ribuan komentar yang diberikan.
Dalam unggahan tersebut, terlihat suhu di Dieng Kulon mencapai -1,64 derajat celcius dengan latar belakang rumput yang terdapat butiran-butiran es.
Tertutupnya dedaunan dengan es ketika suhu sangat rendah dikenal dengan fenomena embun es atau embun upas. Peristiwa embun upas cukup normal terjadi setiap tahun di dataran-dataran tinggi Indonesia, salah satunya Dieng.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca juga: Kapan Puncak Musim Kemarau Tahun 2022? Ini Penjelasan BMKG
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin menjelaskan, peristiwa alam ini terjadi dikarenakan suhu yang cukup dingin untuk membentuk kristal es.
“Fenomena embun upas dapat terjadi karena suhu dipermukaan sekitar dataran tinggi Dieng cukup dingin untuk membentuk kristal-kristal es atau embun beku tersebut,” ujar Miming seperti dikutip Kompas.com, Kamis (30/6/2022).
Lebih lanjut, fenomena empun upas terjadi karena kondisi meteorologis dan musim kemarau yang tengah berlangsung.
Baca juga: Embun Upas Dieng Muncul Lagi, Bagaimana Proses Terjadinya?
Kondisi puncak kemarau dapat menjadi penyebab beberapa daerah pegunungan berpeluang mengalami kondisi udara kurang dari titik beku, dikarenakan molekul udara di daerah pegunungan lebih renggang dibandingkan dataran rendah.
Hal tersebut mengakibatkan terjadinya pendinginan dengan sangat cepat, terlebih saat cuaca cerah tidak tertutup awan atau hujan.
Sehingga uap air di udara pada malam hari mengalami kondensasi yang akan mengembun, menempel jatuh di tanah, daun, atau rumput.
Air embun yang menempel pada tanah, dedaunan, atau rumput tersebut akan segera membeku karena suhu udara sangat dingin. Kondisi ini relatif fluktuatif.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.