Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permukaan Tanah Dieng Membeku di Tengah Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Alasannya

Kompas.com - 07/07/2021, 19:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Permukaan tanah di sekitar kompleks Candi Arjuna di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah membeku atau mengeluarkan embus upas. 

Hal ini dikarenakan suhu udara yang turun hingga mencapai minus 1,2 derajat Celcius pagi ini, Rabu (7/7/2021).

Kondisi ini dianggap menarik bagi masyarakat, karena Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan, periode bulan Juni-Juli-Agustus sebagian besar wilayah Indonesia sedang mengalami musim kemarau

Baca juga: 4 Penyebab Wilayah Indonesia Masih Hujan Meski Sudah Masuk Musim Kemarau

Lantas, apa yang menyebabkan permukaan tanah di Dieng membeku saat musim kemarau begini?

Mengenai fenomena ini, Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin pun angkat bicara.

Dijelaskan Miming, fenomena permukaan tanah yang membeku atau terjadinya embun upas (embun es/ frost) di dataran tinggi Dieng tidak perlu dikhawatirkan.

Diketahui bahwa berdasarkan pengamatan stasiun cuaca di Dieng, suhu permukaan tanah di sekitar kompleks tersebut memang berada di suhu terendah yaitu minus 1,2 derajat Celcius pada pukul 05.15 WIB.

Kemudian, 45 menit selanjutnya yakni pada pukul 06.00 WIB, suhu di area tersebut berada di minus 1 derajat Celcius.

Dengan begitu, suhu udara tersebut memang relatif lebih dingin atau turun dari suhu udara pada sore hari kemarin, (6/7/2021) yakni pada 10 derajat Celcius.

Menurut Miming, kondisi suhu dingin hingga membuat permukaan tanah di Dieng membeku atau menghasilkan embun upas adalah hal yang sangat wajar, karena saat ini kondisi di Indonesia memang cenderung mengalami suhu dingin pada malam hingga pagi hari.

Kejadian frost di Dieng diklasifikasikan sebagai frost radiative, yang disebabkan oleh proses pelepasan radiasi panas pada malam hari yang lebih intensif dari permukaan tanah. Hal ini menyebabkan cepatnya pendinginan permukaan.

Baca juga: Bagaimana Embun Es di Dieng Bisa Terbentuk? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com