Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2022, 18:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diet merupakan salah satu cara untuk bisa selalu menjaga berat tubuh seimbang, agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.

Sayangnya, seiring dengan pemahaman yang kerap keliru mengenai diet, banyak sekali mitos atau persepsi yang tidak benar mengenai pola diet itu sendiri.

Dokter Spesialis Gizi Halodoc dr Shiela Stefani M.Gizi, Sp.GK, AIFO-K, FINEM mengatakan, memang ada banyak sekali mitos atau pemahaman yang keliru dan masih dipercaya oleh sebagian besar masyarakat kita saat ini terkait diet.

Baca juga: Bukan Hanya untuk Orang Gemuk, Diet Penting Dilakukan Semua Orang

Diet adalah sebuah proses menuju tubuh sehat dengan berat badan yang ideal. Keberhasilan yang diperoleh adalah titik awal menuju tubuh yang lebih sehat.

Konsep diet adalah menjaga pola makan yang baik, bukan membatasi makan. Dalam hal ini, Anda juga perlu mengatur nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Dengan begitu, kata Shiela, diet itu sendiri harus dilakukan setidaknya dengan satu tujuan yang sama untuk semua orang yaitu sehat.

“Sampai sekarang, saya sendiri juga masih banyak sekali menemukan pasien yang datang dengan pemahaman yang keliru ya, yang mereka percayai tentang diet, tapi sebenarnya cuma mitos saja,” kata Shiela dalam acara Peluncuran “HaloDiet” dari Halodoc, Selasa (14/6/2022).

Mitos diet

Berikut beberapa mitos terkait diet yang banyak dipercaya masyarakat.

1. Memperbesar otot

Mungkin Anda pernah membaca atau mendengar salah satu pernyataan yang kerap muncul saat membahas bagaimana agar diet berhasil, yakni dengan memperbesar massa otot tubuh.

Dijelaskan Shiela, memperbesar otot bukanlah cara tepat untuk membantu Anda berhasil dalam program diet.

Memperbesar otot umumnya bisa dilakukan dengan banyak cara, di antaranya seperti melakukan latihan angkat berat, mengonsumsi makanan kaya protein atau karbohidrat lebih banyak maupun mengkombinasi keduanya sebelum tidur dan setelah latihan.

Hanya dengan memaksimalkan penambahan atau memperbesar otot, tidak akan membantu diet Anda berhasil, terlebih jika Anda bukan orang yang menyukai olahraga atau kemampuan tubuhnya tidak sesuai dengan itu.

Baca juga: Jangan Asal Diet, Ketahui Dulu Kebutuhan Nutrisi Tubuh

 

2. Makan di malam hari

Makan di malam hari juga menjadi salah satu mitos yang paling banyak dipercaya akan menyebabkan seseorang gagal diet. 

Karena makanan yang dikonsumsi ketika malam hari, terutama saat tengah malam akan lebih mudah menumpuk dan menjadi lemak pada tubuh, sehingga membuat orang semakin gemuk dan gagal diet bagi yang sedang menjalani prosesnya.

Namun, tahukah Anda ternyata makan malam yang disebut-sebut bisa bikin gemuk dan menyebabkan gagal diet ini tidaklah benar.

“Makan malam itu membuat gemuk kalau makan itu ditambah dari kebiasaan (jadwal) makannya,” kata dia.

Misalnya, jika seseorang terbiasa makan dengan jadwal pagi, siang dan petang atau malam sekitar pukul 7, lalu dia makan lagi setelah pukul 7 malam tersebut bahkan dalam porsi besar, maka itu bisa meningkatkan risiko makanan menjadi lemak tambahan bagi tubuh.

Alhasil, saat lemak tubuh bertambah, pasti berat badan juga turut akan bertambah, dan ini bisa menyebabkan gagal diet.

“Kita makan itu cukup tiga kali makan besar dan dua sampai tiga kali makan selingan (cemilan sehat),” kata dia.

“Kalau misalnya di luar itu ternyata malam-malam makan lagi, ya tunggu saja itu pasti akan menambah berat badan,” tambahnya.

Baca juga: 6 Tips yang Dapat Membantu Menjalankan Diet, Apa Saja?

3. Perbanyak konsumsi protein

Memperbanyak konsumsi protein juga termasuk mitos tentang diet yang berkaitan erat dengan membentuk otot tubuh.

Shiela mengatakan, mengonsumsi protein terutama daging merah, memang betul bisa membantu pembentukan otot, tapi itu tidak berarti semakin banyak kita makan protein otomatis otot kita akan semakin besar.

Mengonsumsi protein juga tetap harus dikombinasi dengan latihan ketahanan otot, baru bisa memaksimalkan penambahan otot, dan membantu tubuh terbiasa aktif bergerak melakukan exercise.

"Kemudian baik juga ditambah dengan menjaga pola konsumsi asupan nutrisi lainnya, ini akan sangat membantu diet itu berhasil," ujarnya.

4. Membatasi karbohidrat

Masih banyak orang percaya bahwa untuk berhasil diet, maka harus membatasi asupan karbo.

Kendati sumber karbohidrat beragam  jenisnya, nasi putih adalah sumber karbo utama yang biasanya dihindari saat diet.

Disampaikan Shiela, dirinya sendiri sangat sering ditanyai mengenai apakah diet itu memang baiknya tidak boleh makan nasi atau karbohidrat.

Ia pun dengan tegas menjawab bahwa pernyataan itu salah, karena kita masih sangat membutuhkan nutrisi karbohidrat untuk tubuh.

Karbohidrat pada dasarnya akan diubah oleh tubuh menjadi sumber energi utama, yang bisa membantu kita bergerak aktif, berpikir, dan semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Selain itu, asupan karbohidrat harus cukup sesuai kebutuhan masing-masing individu.

Sebab, jika berlebihan juga justru membuat tubuh menjadi tidak fit, tidak semangat, bahkan dalam kondisi terburuhnya bisa menyebabkan berbagai penyakit di dalam tubuh, termasuk diabetes melitus.

Hal ini juga berlaku untuk pasien dengan penyakit kencing manis atau diabetes.

“Pasien kencing manis itu boleh mengonsumsi karbohidrat, tapi memang disarankan karbohidrat yang kompleks dan menghindari karbohidrat yang sederhana,” jelasnya.

Asalkan, kata Shiela, takaran atau porsi asupan karbohidrat disesuaikan dengan kondisi pasien dan faktor lainnya, seperti obat-obatan yang dikonsumsi pasien untuk menurunkan kadar gula darah tubuh.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Malam Bikin Gemuk dan Sebabkan Gagal Diet?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com