Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Tidur yang Buruk Bisa Gagalkan Program Diet, Kok Bisa?

Kompas.com - 09/05/2022, 19:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidur yang berkualitas memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan mental seseorang.

Namun, studi terbaru mengungkapkan bahwa kualitas tidur yang buruk dapat menggagalkan program penurunan berat badan.

Para peneliti mengatakan, waktu tidur yang tidak berkualitas mungkin menjadi salah satu faktor berat badan naik, bahkan setelah seseorang mengalami penurunan berat badan.

Baca juga: Tidur dengan Lampu Menyala Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan, Studi Jelaskan

Dilansir dari The Guardian, Rabu (4/5/2022) seseorang yang tidak cukup tidur di malam hari dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol, dan timbunan lemak di arteri.

Tak sampai di situ saja, kurang tidur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit diabetes, peradangan, maupun penyakit jantung.

Untuk itu, tim peneliti melakukan studi acak terhadap 195 orang dewasa yang mengalami obesitas berusia antara 18 hingga 65 tahun.

Peserta penelitian diketahui telah mengikuti diet rendah kalori selama delapan pekan. Mereka melaporkan telah menurunkan sekitar 12 persen berat badan, usai menjalani program diet tersebut.

Dalam waktu satu tahun, tim peneliti mencatat durasi tidur menggunakan data dari monitor khusus. Sementara, kualitas tidur peserta diukur dengan indeks kualitas tidur Pittsburgh (PSQI), memakai kuesioner penilaian yang diisi sendiri.

Hasilnya menunjukkan, mereka yang tidur kurang dari enam jam semalam rata-rata mengalami peningkatan indeks massa tubuh (BMI) sebesar 1,3 poin, dibandingkan dengan yang tidur lebih dari enam jam.

Peningkatan BMI pada orang yang memiliki kualitas tidur buruk juga meningkat sebanyak 1,2 poin, dalam satu tahun daripada dengan mereka dengan kualitas tidur yang baik.

Adapun hasil dari uji coba secara acak yang dilakukan oleh tim di University of Kopenhagen ini, telah dipresentasikan di European Congress on Obesity.

Pihaknya menyebut, pola tidur yang baik dengan durasi cukup dapat membantu seseorang menjaga berat badan dalam jangka waktu yang lama.

Di sisi lain, para peneliti mencatat bahwa penelitian ini masih bersifat observasional dan belum dapat membuktikan bahwa kurang tidur secara signifikan menyebabkan perubahan berat badan. Kendati demikian, mereka meyakini hal tersebut kemungkinan besar berkontribusi.

“Fakta bahwa kesehatan tidur sangat terkait dengan pemeliharaan penurunan berat badan adalah penting karena banyak dari kita tidak mendapatkan jumlah tidur yang direkomendasikan untuk kesehatan,” ujar Profesor dari University of Kopenhagen, Signe Torekov.

Baca juga: 8 Dampak Kurang Tidur yang Bisa Terjadi pada Tubuh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com