Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monyet Taman Wisata Air Wendit Tawuran dan Berkeliaran di Permukiman, Ini Kata Ahli

Kompas.com - 23/06/2022, 16:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Monyet-monyet yang hidup di Taman Wisata Air Wendit disebut berkeliaran di sekitar permukiman warga. Tawuran ratusan monyet akibat makanan langka menyebabkan kerusakan pada rumah warga. 

Diberitakan Kompas.com, 27 Mei 2022 lalu, ratusan monyet berkeliaran di perkampungan warga di Dusun Mendit Barat, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Warga setempat pun resah akibat serangan para monyet tersebut. Pasalnya, genteng rumah warga kerap pecah saat ada monyet menjatuhkan badannya ke atap rumah.

Taman Wisata Air Wendit merupakan habitat bagi monyet ekor panjang, di mana lokasinya berdampingan dengan rumah warga.

Monyet di Taman Wisata Air Wendit dikabarkan berkeliaran karena kekurangan makanan, sehingga mencari makan di sekitar tempat tinggal warga.

Namun, Pengelola Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wisata Air Wendit, Widodo, membantah hal itu karena pihaknya rutin memberi makan monyet yang ada di area perhutanan Wisata Air Wendit.

Baca juga: Monyet Salju Jepang Cari Makan dengan Memancing, Studi Jelaskan

Widodo justru menduga, ratusan monyet Taman Wisata Air Wendit yang berkeliaran ke area permukiman akibat warga sekitar kerap memberi makan.

"Awalnya diberi makan oleh warga. Karena monyet ini mungkin merasa nyaman, sehingga sering berkeliaran ke sana," katanya.

Menanggapi monyet berkeliaran di Taman Wisata Air Wendit berkeliaran di rumah warga, Kepala Pusat Studi Satwa Primata Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB), Drh Huda Shalahudin Darusman MSi Ph.D, angkat bicara.

Menurut dua, secara umum monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) merupakan hewan yang hidup secara berkelompok. 

Primata ini memiliki hierarki, yang kemungkinan membuat beberapa ekor monyet di taman wisata tersebut tidak mendapatkan makanan di dalam kelompoknya.

"Jadi ada beberapa (monyet) yang mendapatkan makanan paling banyak karena dia dominan," ucap Huda saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: 3 Monyet Surili Berkeliaran di Perumahan Warga, Ahli Jelaskan

Ilustrasi monyet.SHUTTERSTOCK Ilustrasi monyet.

Pertanyaannya, lanjut dia, apakah makanan yang diberikan pada monyet-monyet di sana mencukupi atau merata.

Sebab, monyet cenderung berebut makanan dengan kawanannya yang mana monyet dominan akan terlebih dahulu menyantap panganan tersebut.

Selain itu, monyet di Taman Wisata Air Wendit berkeliaran bisa dikarenakan adanya sumber makanan. Maka, mereka akan mendatangi tempat yang dirasa bisa membuatnya kenyang.

"Sumber pakannya itu apakah memang dikasih (warga), dia ngambil ada makanan dijemur, buah yang matang itu mungkin saja," imbuhnya.

Dokter Huda menerangkan, dalam satu struktur populasi terdapat kelompok sosial yang berkembang dan memiliki area hidup atau area rumah yang disebut home range.

Monyet ekor panjang adalah hewan yang teritorial, dan jika area hidup itu tidak cukup maka dapat merambah ke lokasi lain di luar habitatnya.

Baca juga: Spesies Monyet Langka Ditemukan Kembali di Pegunungan Myanmar

Mereka akan menjangkau lokasi yang memang berpotensi menjadi sumber makanan.

Ia menambahkan, monyet berkeliaran di rumah warga tidak serta-merta hanya mencari makanan saja, melainkan juga ingin bermain dengan cara bergelantungan di kabel listrik, ataupun bermain air di kolam.

"Jadi enggak selamanya isunya ini akan merebut dan mengganggu warga dari makanan saja, tetapi juga mungkin beberapa itu. Karena memang bagian dari sifat mereka bermain, bergelantungan, bisa jadi area rumah sama taman wisata itu masih dalam satu area hidup dia," tutur Huda.

Monyet berkeliaran akibat ekosistem terganggu

Terkait monyet-monyet di Taman Wisata Air Wendit yang berkeliaran ini, kata Huda, adanya degradasi ekosistem yang membuat hewan-hewan yang sebelumnya tinggal di alam, mencari makan di area lainnya.

Kondisi itu juga mungkin menyebabkan hewan beralih ke tempat yang memiliki sumber makanan, termasuk permukiman warga, seperti fenomena monyet di Taman Wisata Air Wendit berkeliaran dan meresahkan warga sekitar. 

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Sering Curi Cermin, Benarkah Monyet Suka Becermin?

Ilustrasi monyet di Sangeh Monkey Forest.DOK. Arda Savasciogullari dari Shutterstock. Ilustrasi monyet di Sangeh Monkey Forest.

Khusus spesies monyet ekor panjang, umumnya datang secara berkelompok dan mendiami area yang menguntungkan baginya, terutama bila habitat mereka mulai berkurang. 

"Itu kejadian di mana-mana di pasar-pasar di Bogor, di Campea karena Gunung Kapur yang tadinya ada pohon-pohonan dipakai buat tempat tinggal, dipakai area tambang yang ada adalah bahan-bahan (makanan) menjadi kurang mencukupi. Jadi dia turun (dari gunung),"

Lantas, bagaimana cara mengatasi agar monyet tidak berkeliaran lagi di sekitar area permukiman warga?

Menjawab hal tersebut, Huda menuturkan bahwa perlu diketahui terlebih dahulu penyebab terjadinya peristiwa itu.

Baca juga: Studi: Monyet yang Pernah Kena Covid-19 Jadi Kebal Sebulan Kemudian

Artinya, apabila persoalan kurangnya makanan di Taman Wisata Air Wendit menjadi penyebab, maka pengelola perlu memastikan kecukupan pasokan yang merata untuk semua monyet di sana.

"Kalau berhubungan dengan teritori berarti otomatis hewan yang berasal dari lokasi itu harus dipagari, harus dibatasi, atau area permukimannya yang harus dirapihkan," katanya.

Lalu, jika kerusakan ekosistem mengakibatkan hewan-hewan berkeliaran di rumah warga maka diperlukan pengendalian yang cukup baik, guna mengembalikan habitat aslinya.

"Jadi hal-hal seperti itu memang yang sifatnya tidak mudah. Kalau enggak tahu sebabnya, kita mau melakukan metode penanganan enggak mudah," pungkas Huda.

Baca juga: Jarang Terjadi, Monyet Ini Tertangkap Melakukan Tindakan Kanibalisme

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com