Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teleskop James Webb Akan Pelajari Dua 'Bumi Super', Bagaimana Rencana Studinya?

Kompas.com - 02/06/2022, 07:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Space

Sebagai informasi, lava malam hari juga menunjukkan siklus siang-malam, yang mungkin disebabkan oleh resonansi 3:2, atau tiga rotasi untuk setiap dua orbit, seperti yang terlihat di Merkurius.

Dua tim akan menguji hipotesis ini, dengan satu tim yang dipimpin oleh ilmuwan peneliti Renyu Hu dari Jet Propulsion Laboratory NASA akan memeriksa emisi termal planet untuk tanda-tanda atmosfer.

Sedangkan tim kedua yang dipimpin seorang profesor dari Universitas Stockholm oleh Alexis Brandeker, akan mengukur panas pancaran dari sisi menyala 55 Cancri e.

Adapun LHS 3844 b merupakan pengorbit dekat, bergerak mengelilingi bintang induknya hanya sekali setiap 11 jam.

Namun, bintangnya lebih kecil dan lebih dingin daripada 55 Cancri e, sehingga permukaan planet kemungkinan jauh lebih dingin, dan pengamatan Spitzer menunjukkan kemungkinan tidak ada atmosfer substansial di planet ini.

Baca juga: Teleskop Luar Angkasa James Webb Siap Amati Alam Semesta

Sebuah tim yang dipimpin oleh astronom Laura Kreidberg di Institut Astronomi Max Planck berharap dapat menangkap sinyal permukaan menggunakan spektroskopi, di mana panjang gelombang cahaya yang berbeda menunjukkan elemen yang berbeda.

Spektrum emisi termal sisi siang hari planet akan dibandingkan dengan batuan yang dikenal seperti basal dan granit, untuk melihat apakah mereka dapat menyimpulkan komposisi permukaan.

Kedua investigasi akan memberikan perspektif baru yang fantastis mengenai planet mirip Bumi, membantu mempelajari seperti apa Bumi awal saat masih panas.

Saat ini, teleskop James Webb bekerja melalui prosedur komisioning tahap terakhir seperti melacak target di tata surya untuk menguji kekuatan cermin dan penyelarasan instrumennya.

Baca juga: Teleskop James Webb Berhasil Memotret Bintang Pertamanya, Seperti Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com