Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Akankah Waktu Berakhir Suatu Saat Nanti?

Kompas.com - 28/05/2022, 20:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Or Graur

WAKTU dimulai ketika alam semesta mulai tercipta. Apakah jika alam semesta berakhir maka waktu akan berakhir juga?

Kami pikir alam semesta mulai terbentuk ketika dirinya mengapit ke dalam ruang yang sangat kecil. Untuk beberapa alasan yang belum kita pahami, alam semesta segera mulai mengembang – menjadi semakin besar. Ide, tentang awal alam semesta ini disebut dengan The Big Bang

Pada tahun 1998, para ilmuwan mengetahui bahwa alam semesta berkembang lebih cepat tetapi kita masih belum tahu mengapa ini terjadi.

Energi gelap

Mungkin ada hubungannya dengan energi ruang hampa. Ini mungkin jenis medan energi baru. Atau, itu mungkin suatu bentuk fisika yang sama sekali baru. Untuk melambangkan ketidaktahuan kami, kami menyebut fenomena baru ini “Dark energy” atau energi gelap.

Baca juga: Planet dengan Rotasi Tercepat, Sehari di Sana Kurang dari 10 Jam

Meskipun kami masih mencoba mencari tahu apa itu energi gerlap, kami sudah dapat menggunakannya untuk memprediksi berbagai cara ketika alam semesta akan berakhir.

Jika energi gelap tidak terlalu kuat, dibutuhkan waktu yang tak terbatas bagi alam semesta untuk mengembang ke ukuran yang tak terbatas. Tak terbatas berarti tidak pernah berakhir, dan dalam hal ini, waktu tidak akan pernah berakhir.

Namun, jika dark energy terlalu kuat, itu akan menyebabkan alam semesta mengembang begitu cepat sehingga semua yang ada di dalamnya – bahkan atom kecil yang merupakan blok bangunan untuk setiap hal yang ada – akan dihancurkan. Dalam skenario Big Rip ini, alam semesta tidak akan mengembang selamanya.

Sebaliknya, alam semesta akan mengembang sangat cepat sehingga akan mencapai ukuran yang sangat besar pada saat tertentu. kejadian itu, ketika alam semesta sangat besar dan semua materi telah terkoyak, dan akan berakhir. Alam semesta akan tidak ada lagi, dan waktu akan berakhir.

Ada cara lain yang dapat menyebabkan alam semesta bisa berakhir. Ini disebut Remukan besar atau Big Crunch. Dalam skenario ini, alam semesta pada titik tertentu akan berhenti mengembang dan mulai menyusut lagi.

Alam semesta akan semakin mengecil, galaksi-galaksi akan saling bertabrakan, dan semua materi di alam semesta akan mengerut bersama. Ketika alam semesta sekali lagi akan menyusut ke dalam ruang yang sangat kecil, waktu akan berakhir.

Baca juga: Fenomena Midnight Sun, Ketika Siang Hari Berlangsung 24 Jam

Big Bounce

Beberapa fisikawan berpikir bahwa Big Crunch mungkin bukan akhir dari alam semesta, tetapi hanya di tengah-tengah sebelum kebinasaannya.

Menurut cara berpikir ini, alam semesta awalnya memiliki ukuran yang besarnya tak terhingga, yang kemudian akan menyusut dalam waktu yang lamanya tak terhingga…sampai ia dimampatkan jadi sekecil mungkin. Ketika itu terjadi, alih-alih berakhir, Big Bang muncul dan alam semesta mulai mengembang.

Dalam skenario Big Bounce ini, ada waktu tak terbatas sebelum alam semesta menjadi mengerut ke dalam ruang sekecil mungkin, dan jumlah waktu yang tak terbatas saat mengembang sesudahnya. Waktu tidak memiliki awal dan akhir.

Dalam beberapa model Big Bounce, alam semesta hanya memantul sekali. Di tempat lain, ia melewati beberapa periode big bounce dalam jumlah tak terbatas, terus berkembang dan menyusut, seperti akordeon yang tidak pernah berhenti bermain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com