Filariasis limfatik ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk, misalnya nyamuk Culex, Anopheles, dan Aedes.
Dilansir dari Cleveland Clinic, sekitar dua dari setiap tiga orang yang menderita filariasis limfatik tidak memiliki gejala yang parah.
Tapi, filariasis biasanya menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Studi: Lumba-lumba Gunakan Terumbu Karang untuk Obati Penyakit Kulit
Beberapa orang yang terkena filariasis mungkin mengalami:
- Peradangan
- Lymphedema, penumpukan cairan di sistem limfatik
- Hidrokel, pembengkakan dan penumpukan cairan di skrotum
- Edema, pembengkakan dan penumpukan cairan di lengan, kaki, payudara, dan alat kelamin wanita (vulva)
Seiring waktu, kerusakan pada sistem limfatik dapat mempersulit tubuh untuk melawan infeksi.
Karena respons imun yang menurun, filariasis dapat mengembangkan sejumlah komplikasi, yakni:
- Infeksi bakteri yang sering.
- Elephantiasis, kulit yang menebal dan mengeras serta retensi cairan yang menyebabkan bagian tubuh nyeri, bengkak, dan membesar
- Sindrom eosinofilia paru tropis, peningkatan sel darah putih yang menyebabkan batuk dan kesulitan bernapas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.