Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah, Makna, dan Perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia

Kompas.com - 16/05/2022, 11:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Biasanya, umat Buddha akan pergi ke kuil lokal mereka dan beberapa bahkan mungkin tinggal di sana sepanjang hari dan pada saat malam bulan purnama.

Mereka juga banyak melakukan perbuatan baik, mengambil bagian dalam melantunkan dan meditasi, merenungkan ajaran Buddha, membawa persembahan ke kuil, hingga berbagi makanan ke orang-orang.

Sebuah keluarga Buddhis biasanya juga akan mendekorasi rumah mereka dengan lentera. Mereka juga akan mengambil bagian dalam prosesi dan mengenakan pakaian putih.

Momen saling bertukar kartu ucapan juga biasa dilakukan dengan teman dan keluarga pada hari Waisak.

Baca juga: Bisakah Natal dan Lebaran Idul Fitri Berlangsung Bersamaan?

Selain perayaan tersebut, umat Buddha juga biasa melakukan upacara Bathing the Buddha pada hari Waisak.

Upacara ini memperingati di mana air mengalir di atas bahu Buddha untuk mengingatkan orang-orang dalam menjernihkan pikiran mereka dari pikiran negatif seperti keserakahan dan kebencian.

Perayaan ini dimulai oleh Himpunan Teofosi Hindia Belanda. Di mana salah anggotanya campuran antara orang Eropa dan Jawa ningrat.

Perayaan Hari Raya Waisak di Borobudur sempat terhenti ketika perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain itu, terhenti pula pada pemugaran tahun 1973. Selama masa pemugaran tersebut, perayaan dipindah ke Candi Mendut.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, menjadi sebuah kesatuan atas cita-cita yang diimajinasikan bersama.

Candi Borobudur sebagai salah satu imaji utama identitas bangsa, sehingga berhak dimiliki dan dimanfaatkan semua anggota masyarakat.

Candi Borobudur pernah lama tidak difungsikan sebagai pusat kegiatan keagamaan setelah dibangun pada abad ke-8 dan ke-9.

Namun, tradisi perayaan Hari Raya Waisak menjadi bukti toleransi dan upaya saling menghargai serta menghormati perbedaan yang ada.

Baca juga: Heboh Fenomena Muncul Banyak Pelangi di Hari Raya, Ini Kata BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com