KOMPAS.com - Sakit kepala tampaknya lebih mungkin terjadi pada saat musim panas, ketika suhu meningkat.
Frekuensi sakit kepala dapat meningkat saat cuaca lebih panas karena sejumlah alasan mendasar, termasuk dehidrasi, polusi lingkungan, kelelahan akibat panas, dan bahkan serangan panas atau heat stroke.
Panas sendiri mungkin menjadi pemicu sakit kepala, meski hasil penelitian mengatakan pendapat yang berbeda-beda.
Sakit kepala yang disebabkan oleh panas mungkin terasa seperti nyeri tumpul dan berdenyut di sekitar pelipis atau di bagian belakang kepala.
Bergantung pada penyebabnya, sakit kepala akibat panas dapat meningkat menjadi rasa sakit internal yang lebih intens.
Baca juga: 8 Cara Mencegah Heat Stroke atau Serangan Panas
Dilansir dari Healthline, miggrain yang disebabkan oleh panas tidak sama dengan sakit kepala yang disebabkan oleh panas, karena keduanya memiliki beberapa perbedaan gejala.
Gejala sakit kepala akibat cuaca panas dapat bervariasi sesuai dengan keadaan.
Jika sakit kepala dipicu oleh kelelahan karena panas, mungkin akan mengalami gejala lain selain sakit kepala.
Dilansir dari Healthline, gejala kelelahan akibat cuaca panas meliputi:
Baca juga: Biang Keringat Muncul saat Cuaca Panas, Bagaimana Pencegahannya?
Perlu diketahui bahwa kelelahan akibat cuaca panas adalah keadaan darurat medis yang dapat menyebabkan heat stroke jika tidak diobati.
Jika sakit kepala atau migrain terkait dengan cuaca panas, tetapi tidak terkait dengan kelelahan, gejala yang mungkin dirasakan adalah:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.