Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah, Makna, dan Perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia

Kompas.com - 16/05/2022, 11:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Raya Waisak jatuh pada tanggal 16 Mei 2022. Waisak menjadi hari suci agama Buddha.

Di berbagai negara, Hari Waisaak juga dirayakan. Seperti Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka.

Dalam buku Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewati Prasasti (2012) karya Boechari, di beberapa tempat perayaan tersebut juga dikenal sebagai “Hari Buddha”.

Hari raya Waisak biasanya dirayakan pada bulan Mei setiap tahunnya, tepatnya saat terjadinya bulan purnama.

Umumnya Waisak dijadikan sebagai hari libur nasional di sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Berikut hal yang perlu diketahui mengenai sejarah, makna dan perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia.

Baca juga: Super Blood Moon Saat Waisak Pernah Terjadi di 2003, tapi Mengapa Disebut Langka?

Sejarah dan makna Trisuci Waisak

Ketua Umum Pimpinan Pusat Permabudhi (Persatuan Umat Buddha Indonesia), Prof. Dr. Philip K. Widjaja menyebutkan, ada tiga peristiwa penting dalam peringatan hari hari raya Waisak.

Tiga peristiwa penting bagi penganut agama Buddha tersebut bertajuk Trisuci Waisak dan dirayakan setiap tahunnya sebagai Hari Raya umat Buddha.

1. Lahirnya Siddharta Gautama

Philip menjelaskan, makna yang pertama dalam Trisuci Waisak ini adalah lahirnya Siddharta Gautama.

“Pertama adalah lahirnya Siddharta Gautama, lalu Siddharta Gautama mendapat penerangan, dan wafatnya Sang Buddha Siddharta Gautama,” jelas Philip dalam pemberitaan Kompas.com edisi 10 Mei 2022.

Pangeran Siddharta merupakan anak seorang raja, yaitu Raja Sudodhana dan Ratu Mahamaya. Siddharta lahir di Taman Lumbini pada 623 Sebelum Masehi.

Kelahiran Siddharta Gautama terjadi di Taman Lumbini pada 623 SM (sebelum masehi), dan pada saat itu kondisinya bersih tanpa noda, bisa berdiri tegak, serta langsung bisa berjalan.

Untuk lahirnya pangeran Siddharta ke dunia sebagai calon Buddha yang akan mencapai kebahagiaan tertinggi.

Baca juga: [POPULER SAINS] Gerhana Bulan Total saat Waisak, Terjadi Tiap 195 Tahun | Ikan Zaman Dinosaurus Hidup di Madagaskar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com