Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumi Makin Panas, Suhu Tahunan Diperkirakan Naik 1,5 Derajat Celsius

Kompas.com - 10/05/2022, 18:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor

KOMPAS.com - Suhu Bumi semakin memanas, yang mana cuaca kian panas dan terik di berbagai belahan dunia. Ahli memperkirakan bahwa suhu tahunan Bumi diperkirakan naik hingga 1,5 derajat Celsius selama lima tahun ke depan.

Dampak pemanasan global disebut berpotensi dapat jauh melebihi perkiraan yang sebelumnya diyakini secara internasional, yang merupakan temuan dari sejumlah peneliti di Badan Meteorologi Inggris.

Para peneliti di lembaga tersebut, mengungkapkan bahwa terdapat kemungkinan rata-rata suhu tahunan bumi akan naik lebih dari 1,5 derajat Celsius selama lima tahun ke depan.

Potensi terjadinya perkiraan kenaikan suhu Bumi ini 50 berbanding 50.

Kendati demikian, kenaikan suhu seperti itu diyakini hanya bersifat sementara. Namun, para peneliti tetap mencemaskan kenaikan suhu secara keseluruhan.

Dikutip dari BBC Indonesia, Selasa (10/5/2022), secara umum para peneliti di Badan Meteorologi Inggris meyakini bahwa pada tahun 2022 sampai 2026 akan muncul rekor suhu terpanas.

Seiring melonjaknya tingkat pemanasan gas di atmosfer selama tiga dekade terakhir, suhu global sudah meningkat secara bertahap.

Baca juga: Perhitungan COP26, Suhu Bumi Diprediksi Naik 2,4 Derajat Celsius

Pada tahun 2015, suhu rata-rata dunia untuk pertama kali naik 1 derajat Celsius. Kenaikan suhu Bumi itu berada di atas tingkat peningkatan suhu setelah pra-era industri.

Pada tahun itu, Perjanjian Iklim Paris, Perancis, yang diteken banyak negara, menargetkan setiap pemerintahan untuk menahan kenaikan suhu rata-rata global di angka 1,5 derajat Celsius.

Dampak kenaikan suhu Bumi

Dalam tujuh tahun terakhir, rata-rata suhu global lebih tinggi sekitar 1 derajat Celsius dibandingkan suhu tahunan sebelumnya, bahkan tahun 2016 dan 2020 dinyatakan sebagai tahun terpanas dalam sejarah.

Para ilmuwan pun menegaskan bahwa dengan kenaikan pemanasan sekitar 1 derajat saja, Bumi akan mengalami dampak yang signifikan.

Salah satu dampak kenaikan suhu global tersebut adalah kebakaran hutan di Amerika Serikat tahun 2021 silam.

Dampak lain dari kenaikan suhu yang menyebabkan Bumi makin panas, yakni gelombang panas dramatis yang saat ini melanda India dan Pakistan.

Baca juga: 5 Dampak Perubahan Iklim jika Suhu Bumi Naik 2 Derajat Celsius

Ilustrasi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan industri menyebabkan suhu global meningkat. Ancaman perubahan iklim semakin nyata.SHUTTERSTOCK/Victor Lauer Ilustrasi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan industri menyebabkan suhu global meningkat. Ancaman perubahan iklim semakin nyata.

"Hal mendasar yang berubah adalah tingkat karbon dioksida di atmosfer, yang perlahan-lahan naik," kata Leon Hermanson, periset utama laporan yang disusun Badan Meteorologi Inggris.

"Saya pikir orang sudah cukup risau tentang perubahan iklim dan itu mengkhawatirkan.

"Potensi kenaikan suhu ini menunjukkan bahwa kita terus menghangatkan bumi dan kita semakin dekat dengan ambang batas pertama yang ditetapkan dalam perjanjian Paris. Kita perlu terus melakukan segala cara untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil," tuturnya.

Hermason dan rekan-rekan perisetnya mengungkapkan bahwa rata-rata suhu tahunan yang naik lebih dari 1,5 derajat Celsius berbeda dengan kenaikan suhu berkelanjutan.

Apabila perkiraan itu akhirnya benar-benar terlampaui dalam lima tahun ke depan, maka Hermason menyebut suhu global akan kembali turun hingga 1,5 derajat Celsius.

Kendati demikian, Hermason mengatakan, seluruh pihak bukan berarti tidak perlu melakukan antisipasi yang signifikan.

"Selama kita terus mengeluarkan gas rumah kaca, suhu akan terus meningkat," kata Profesor Petteri Taalas dari WMO.

Baca juga: Darurat Kenaikan Suhu Bumi, Darurat Energi Terbarukan

"Dan di samping itu, lautan kita akan terus menjadi lebih hangat dan lebih asam. Es laut dan gletser akan terus mencair. Permukaan laut akan terus naik dan cuaca akan menjadi lebih ekstrem," katanya.

Studi mengungkapkan bahwa wilayah Arktik kemungkinan akan merasakan dampak pemanasan global yang lebih besar selama lima tahun ke depan dibandingkan dengan bagian dunia lainnya.

Peneliti menjelaskan bahwa perbedaan suhu dari rata-rata jangka panjang akan tiga kali lebih besar di wilayah Arktik tersebut.

Selain itu, para peneliti juga mencatat bahwa tahun-tahun berikutnya kemungkinan akan menjadi salah satu tahun terpanas, yang berpotensi memecahkan rekor suhu terpanas Bumi tahun 2016 dan 2020 lalu.

Ancaman tersebut akan terjadi yang kemungkinan besar pada tahun El Nino, yakni fenomena meteorologis alami yang dikaitkan dengan pemanasan pada permukaan air di timur laut Pasifik. Bahkan, El Nino juga diyakini turut memengaruhi cuaca di seluruh dunia.

"Rata-rata suhu tahunan melebihi 1,5 derajat mungkin akan terjadi bersamaan pada tahun munculnya El Nino," kata Hermanson dari Badan Meteorologi Inggris.

"Peristiwa itu ibarat titik tertinggi perubahan iklim. Rekor tahun berikutnya mungkin akan menjadi tahun terjadinya El Nino, seperti pada 2016," tuturnya.

Baca juga: 5 Malapetaka yang Terjadi jika Suhu Bumi Naik 1,5 Derajat Celsius

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com