Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Sebelum Tidur, Benarkah Buruk untuk Kesehatan? Ini Kata Ahli

Kompas.com - 17/04/2022, 19:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan makan di malam hari dapat mengurangi keinginan Anda untuk sarapan. Padahal, melewatkan sarapan dapat menyebabkan perut sangat lapar sehingga muncul keinginan makan berlebihan.

“Saat ini, pemikirannya adalah bahwa memanipulasi waktu makan dapat berdampak pada gula darah, serta berat badan. Membatasi waktu saat makanan tersedia dapat mengimbangi metabolik penyakit kronis,” ujar ahli diet terdaftar di Ohio, Lisa Andrews.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Obesity tahun 2019, hampir 20.000 wanita di Jepang yang terbiasa makan berat atau makan camilan sebelum tidur cenderung melewatkan sarapan.

Kebiasaan makan sebelum tidur ini juga telah dikaitkan dengan risiko kelebihan berat badan, atau obesitas yang lebih tinggi.

Kemudian, studi tahun 2017 di Community Dental Health terhadap 128 perempuan pra-remaja yang sering makan makanan ringan mengandung gula sebelum tidur, menemukan adanya risiko gigi berlubang pada peserta.

Baca juga: 5 Tips Makan untuk Menghilangkan Lemak Perut Menurut Sains

Makan di malam hari mengganggu kualitas tidur

"Makan sebelum tidur dapat memengaruhi tidur jika seseorang makan sangat dekat dengan waktu tidur. Saya meminta klien untuk memisahkan waktu makan atau camilan terakhir mereka dan waktu tidur sekitar satu jam untuk pencernaan," papar Fiske.

Beberapa penelitian juga mendukung fakta bahwa apa yang dimakan sebelum tidur, sangat berdampak pada kualitas tidur di malam hari.

"Diet rendah serat dan tinggi gula dan lemak sebelum tidur dapat menyebabkan tidur lebih buruk. Sebuah penelitian kecil menemukan, bahwa jenis pola diet ini terkait dengan kurang tidurnya," tutur Andrews.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di Canadian Journal of Diabetes, makan larut malam dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya refluks, terutama bagi penderita diabetes.

Oleh karena itu, Fiske merekomendasikan untuk memakan camilan setidaknya satu jam antara waktu makan dan waktu tidur.

Tips makan malam agar tidak memengaruhi kesehatan

Para ahli sepakat bahwa makan lebih banyak kalori saat siang hari dapat meminimalkan perasaan ingin makan di malam hari.

Kendati demikian, Anda masih bisa menikmati makan camilan sederhana sebelum tidur dengan memperhatikan jenis dan jumlah makanannya.

Selain itu, pastikan perut Anda tidak dalam kondisi kelaparan karena bisa memicu untuk makan secara berlebihan.

Sayangnya, banyak orang memilih mengonsumsi makanan tinggi lemak dan garam seperti keripik untuk mengurangi rasa lapar, dan memenuhi keinginan untuk makan camilan.

Saat lapar di malam hari melanda, Anda dapat mengonsumsi sesuatu dengan tekstur yang renyah misalnya wortel.

Makan camilan di malam hari tak selamanya buruk untuk kesehatan. Sebab, menurut ahli diet di Cleveland, Amanda Liptak beberapa kondisi tertentu justru bisa mendapatkan manfaat dari makan di camilan malam hari.

“Orang dengan diabetes, orang dengan gula darah rendah, atau orang yang terbangun di tengah malam karena lonjakan kortisol umumnya mendapatkan manfaat besar dari camilan malam," kata Liptak.

“Kuncinya adalah memilih camilan padat nutrisi untuk memastikan bahwa makanan itu kaya protein, guna membantu mengontrol gula darah dan memberikan rasa kenyang," imbuhnya.

Para ahli menyarankan untuk mengonsumsi camilan berprotein seperti susu, yogurt, buncis, atau kalkun yang dikombinasikan dengan karbohidrat seperti buah, roti gandum, maupun sereal.

Makanan tersebut membantu meningkatkan hormon serotonin dan melatonin yang memperbaiki kualitas tidur.

Sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Ulster University di Irlandia Utara, menemukan bahwa orang yang terbiasa makan larut malam, memiliki pola makan dengan kualitas yang lebih rendah.

Mereka juga diketahui memiliki kelebihan berat badan, dibandingkan dengan orang yang makan tepat waktu.

“(Temuan) ini mengartikan untuk makan makanan seimbang sepanjang hari, tidak menunggu terlalu lama untuk makan. Semua hal ini mencegah makan berlebihan di malam hari dengan membantu mengatur gula darah dan mengontrol keinginan makan,” pungkas Liptak.

Baca juga: Begini Porsi Makan yang Baik Saat Puasa Menurut Dokter Gizi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com