Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Asal-usul Nama Ponorogo, Bermula dari Cerita Raden Bathoro Katong

Kompas.com - 11/04/2022, 17:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Kedua kata tersebut dapat diartikan bahwa di balik badan, watak manusia tersimpan suatu rahasia hidup berupa olah batin yang mantap dan mapan yang berkaitan dengan pengendalian sifat-sifat amarah, aluwamah, shufiah dan muthmainah.

Manusia yang memiliki kemampuan olah batin yang mantap dan mapan akan menempatkan diri dan kapanpun berada.

Letak geografis Ponorogo

Kabupaten Ponorogo terletak di sebelah barat dari Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah, tepatnya 200 kilometer arah barat daya dari ibu kota Provinsi Jawa Timur, Surabaya.

Secara administratif, wilayah Ponorogo terbagi menjadi 21 kecamatan, 279 desa dan 26 kelurahan.

Baca juga: Sejarah National Pi Day yang Diperingati Setiap Tanggal 14 Maret

Kabupaten Ponorogo mempunyai luas 1.371,78 km persegi yang terletak antara 111° 17’ – 111° 52’ Bujur Timur dan 7° 49’ – 8° 20’ Lintang Selatan dengan ketinggian antara 92 sampai dengan 2.563 meter diatas permukaan laut.

Ibukota kabupaten Ponorogo terletak 27 km sebelah selatan Kota Madiun, dan berada di jalur Madiun – Pacitan.

Dilihat dari keadaan geografisnya, Kabupaten Ponorogo dibagi menjadi 2 sub area, yaitu area dataran tinggi yang meliputi kecamatan Ngrayun, Sooko dan Pulung serta Kecamatan Ngebel sisanya merupakan daerah dataran rendah.

Sungai yang melewati Ponorogo ada 14 sungai dengan panjang antara 4 sampai dengan 58 Km sebagai sumber irigasi bagi lahan pertanian dengan produksi padi maupun hortikultura.

Sebagian besar dari luas yang ada terdiri dari area kehutanan dan lahan sawah sedang sisanya digunakan untuk tegal pekarangan Kabupaten Ponorogo mempunyai dua iklim yaitu penghujan dan kemarau.

Baca juga: Sejarah Penemuan Termometer: Penemu dan Perkembangannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com