Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2022, 11:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Sejak ratusan tahun yang lalu, para ilmuwan telah menyadari bahwa perubahan suhu dapat diukur menggunakan perangkat kaca yang diisi dengan cairan yang mengembang saat dihangatkan dan menyusut saat didinginkan. 

Adapun alkohol dan merkuri adalah cairan yang paling umum digunakan dalam pengukuran suhu.

Termoskop adalah jenis termometer paling awal. Perangkat ini hanya bisa menunjukkan perubahan suhu tetapi tidak menunjukkan nilai numerik. 

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, salah satu termometer pertama dikembangkan oleh penemu asal Italia, Galeleo Galilei, pada tahun 1593. 

Termoskop menggunakan air sebagai cairan dan bola kaca di dalam tabung terbuka. Bola lampu kaca naik dan turun dengan perubahan suhu. 

Baca juga: Seismograf, Penemuan Alat Deteksi Gempa yang Pertama Kali Digunakan di China

Kemudian, di tahun 1612, penemu Italia lainnya, Santorio Santorio, menggunakan skala numerik pada termoskop tetapi masih sangat sederhana. 

Pada tahun 1654, tabung kaca tertutup pertama dikembangkan oleh Ferdinand II, Grand Duke of Tuscany. 

Termometer pada tahap ini menggunakan cairan alkohol dan memiliki skala numerik, tetapi tidak terlalu akurat.

Pada tahun 1709, ilmuwan Daniel Fahrenheit menjadi penemu termometer modern.  

Termometer modern ini sudah berupa tabung kaca tertutup dengan skala numerik, yang disebut skala Fahrenheit. 

Baca juga: Memasak Nasi Kian Mudah Berkat Penemuan Rice Cooker di Jepang

Dilansir dari Jamaica Hospital, versi awal termometer modern menggunakan alkohol, dan pada tahun 1714 Fahrenheit mengembangkan termometer air raksa dengan skala yang sama.

Kemudian pada abad yang sama, ilmuwan Anders Celsius jiyan ta mengembangkan skala numerik, yang disebut skala Celsius. 

Skala ini didasarkan pada skala nol sampai seratus, dimana titik beku air adalah nol, titik didih air adalah 100 derajat, dan suhu tubuh normal adalah 37 derajat. 

Pengembangan termometer masih berlanjut hingga termometer medis pertama ditemukan oleh Sir Thomas Allbut pada tahun 1867.

Selama hampir seratus tahun, termometer pada dasarnya tidak berubah. 

Baca juga: 5 Penemuan Fosil Dinosaurus Paling Menarik Sepanjang 2021

Alat pengukur suhu ini tetap menggunakan cairan alkohol atau merkuri karena dianggap sangat akurat. 

Termometer yang lebih modern dikembangkan setelah Perang Dunia II yang menggunakan teknologi inframerah dan ditempatkan di telinga. 

Termometer jenis ini menggunakan sirkuit listrik kecil dan pembacaan numerik yang dapat mengukur suhu lebih cepat dan lebih presisi daripada termometer berisi cairan.

Saat ini, termometer modern menggunakan beberapa jenis sensor listrik untuk mengukur suhu tetapi skala numerik yang sama, yang dikembangkan pada tahun 1700-an oleh Fahrenheit dan Celsius, masih tetap digunakan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com