Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Penting Penyuntikan Vaksin Booster Dosis Kedua?

Kompas.com - 07/04/2022, 09:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), pada pekan lalu mengizinkan penyuntikan vaksin booster dosis kedua.

Pihaknya mengesahkan pemberian booster kedua vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech dan Moderna bagi kelompok usia 50 tahun ke atas.

Selain itu, orang yang berusia 12 tahun ke atas dan memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh juga diutamakan untuk mendapatkan booster tambahan. Sebenarnya, seberapa penting pemberian vaksin booster dosis kedua

Baca juga: Setelah Vaksin Respons Antibodi Covid-19 Membaik Selama Berbulan-bulan, Studi Jelaskan

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) Dr Rochelle P Walensky, menyampaikan bahwa booster kedua sangat penting bagi para lansia.

"Booster kedua sangat penting bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas dan mereka yang berusia 50 tahun ke atas dengan kondisi medis mendasar, karena berisiko terkena penyakit parah akibat Covid-19," papar Walensky dilansir dari Live Science, Selasa (5/4/2022).

Dijelaskan Profesor Mikrobiologi dan Imunologi di Weill Cornell Medicine, John P Moore, secara umum booster kedua aman bagi lansia, maupun mereka yang memiliki gangguan pada sistem kekebalan.

Sebab, kedua kelompok tersebut dinilai akan mendapatkan manfaat paling banyak dari pemberian vaksin booster.

"Saya pikir ada perbedaan pendapat (terkait pemberian booster kedua) untuk orang sehat di usia 50-an," jelas Moore.

Orang berusia 50 tahunan yang sehat, lanjutnya, bisa mendapatkan booster kedua jika mereka mau. Akan tetapi, dia menegaskan bahwa penyuntikan vaksin booster kedua belum tentu menjadi prioritas bagi mereka.

Sementara itu, FDA menyampaikan masyarakat yang berusia 50 tahun ke atas dapat menerima dosis booster kedua dari vaksin mRNA yakni Pfizer-BioNTech atau Moderna bila sudah setidaknya empat bulan sejak dosis booster pertama.

Sedangkan pada mereka yang berusia di atas 12 tahun yang sebelumnya mendapatkan vaksin Pfizer-BioNTech, bisa menerima booster kedua jika memiliki kondisi yang mengganggu respons kekebalan.

Begitu pula pada mereka yang berusia di atas 18 tahun dan telah menerima vaksin Moderna.

"Kelompok ini (yang boleh di-booster kedua) adalah orang yang telah menjalani transplantasi organ, yang menerima obat penekan kekebalan, atau dengan kondisi yang dianggap memiliki imunokompromi yang setara," kata FDA.

Baca juga: Kemenkes Resmi Tambah Sinopharm Jadi Regimen Booster, Total Ada 6 Jenis Vaksin yang Digunakan

 

Pemberian izin booster kedua didasarkan dari penelitian

Pihaknya pun membenarkan otorisasi suntikan booster kedua berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan di Israel, salah satunya yang melibatkan lebih dari satu juta orang berusia 60 tahun ke atas yang menerima satu atau dua suntikan booster.

Profesor Kedokteran Molekuler di Scripps Research di La Jolla, California, Eric Topol menjelaskan, menurut studi pra-cetak di jurnal medRxiv pada 1 Februari 2021, risiko penyakit parah akibat infeksi virus corona menurun hingga empat kali lipat.

Hasil ini didapatkan dari mereka yang sudah menerima vaksin booster kedua.

Studi lain dari Israel yang dipublikasikan pada 24 Maret 2022 ke database pra-cetak Nature, menemukan hal serupa.

Para peneliti melibatkan lebih dari 560.000 orang berusia 60 tahun ke atas, yang sudah diberikan booster kedua, di mana risiko tingkat kematian 78 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang hanya menerima booster satu dosis.

Sayangnya, hingga kini belum ada studi yang membahas mengenai seberapa lama perlindungan yang diberikan booster berlangsung.

Berkaitan dengan keamanan vaksin, FDA menyatakan dari penelitian kecil terhadap 120 peserta dewasa penerima dosis booster pertama Pfizer-BioNTech, kemudian disuntik booster kedua Moderna tidak menunjukkan tanda bahaya.

"Tidak ada masalah keamanan yang dilaporkan selama hingga tiga pekan setelah pemberian dosis booster kedua," ungkap FDA.

Baca juga: Vaksin Booster 91 Persen Melindungi dari Risiko Kematian, Ini Penjelasan Kemenkes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com