Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2022, 13:32 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comMeteor merupakan benda langit yang memiliki pesona sendiri untuk diamati. Tapi, kenapa meteor bisa jatuh ke Bumi?

Pengertian meteor

Sebelum memahami penyebab meteor jatuh ke Bumi, kita perlu memahami terlebih dahulu pengertian meteor, meteoroid, dan meteorit. Meteoroid adalah batuan berukuran kecil yang bergerak mengelilingi Matahari. Meteoroid ini biasanya merupakan fragmen sisa dari asteroid, komet, atau planet.

Meteor adalah meteoroid yang masuk ke dalam atmosfer Bumi dan terbakar karena gesekan dengan udara yang ada di atmosfer. Namun, meteor tidak selalu mencapai permukaan Bumi. Biasanya meteor akan terbakar habis sebelum menyentuh permukaan Bumi.

Namun, jika meteor tersebut berhasil menyentuh permukaan Bumi maka disebut dengan meteorit. Inilah pengertian ketiganya yang akan membantu kita untuk memahami bagaimana proses meteor bisa memasuki Bumi.

Kenapa meteor bisa jatuh ke Bumi?

Sesuai dengan pengertian di atas, kita tahu bahwa meteoroid bergerak mengelilingi Matahari seperti planet. Meteoroid ini tersebar di tata surya kita di antara planet hingga ke Sabuk Kuiper dan Awan Oort.

Jika orbit Bumi bertemu dengan orbit meteoroid tersebut, maka meteoroid tersebut bisa memasuki atmosfer Bumi. Inilah yang menjadi penyebab meteor bisa jatuh ke Bumi.

Meteor juga bisa jatuh dalam jumlah yang banyak atau kita kenal dengan hujan meteor. Khusus untuk hujan meteor, biasanya terjadi jika orbit Bumi bertemu dengan orbit komet.

Komet akan menyisakan meteor di belakangnya dalam jumlah banyak. Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya hujan meteor.

Baca juga: Bagaimana Terjadinya Meteoroid dan Dampaknya Bagi Manusia

Seberapa sering meteor jatuh ke Bumi?

Dilansir dari Space, sulit untuk menghitung seberapa sering meteor masuk ke atmosfer Bumi. Jumlahnya sangat banyak dan tidak memiliki hitungan pasti.

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kebanyakan meteor sudah habis terbakar di atmosfer dan tidak membahayakan manusia. Selain itu, meteorit yang mencapai permukaan Bumi juga kebanyakan hanya batu berukuran kurang dari setengah kilogram.

Batu sekecil itu jarang menyebabkan korban atau kerusakan yang luas. Namun, karena meteorit datang dengan kecepatan lebih dari 322 kilometer per jam, meteorit bisa merusak atau mobil atau rumah yang dijatuhinya.

Bahaya yang lebih nyata justru datang dari gelombang kejut atau shock wave. Contohnya meteor Chelyabinsk yang masuk ke atmosfer Bumi pada Februari 2013 di atas langit Rusia.

Meteor ini berukuran sebesar gedung 6 lantai dan pecah sekitar 24 kilometer di atas permukaan tanah.

Pecahnya meteor tersebut menyebabkan gelombang kejut yang kekuatannya setara dengan ledakan 500 kiloton bom. Peristiwa ini menyebabkan 1.600 orang terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com