Pada akhir 1800-an, polusi udara di Observatorium Kew di pinggiran London serupa dengan keadaan kualitas udara yang buruk di India saat ini.
Menurut data, sekitar 400 juta orang berisiko terpapar udara buruk di lembah Gangga India Utara.
Pada akhirnya, hal ini mengakibatkan krisis polusi udara yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Oleh karena itu, WHO mendorong masyarakat di seluruh dunia untuk memulihkan keadaan lingkungan, dengan mengakhiri semua subsidi bahan bakar fosil, sambil memastikan akses energi untuk semua.
"Di kota-kota, kita membutuhkan lebih sedikit mobil dan kemacetan, dan lebih banyak transportasi umum yang didukung oleh energi bersih yang berkelanjutan. Dan yang sangat penting, pemerintah perlu berkomitmen pada pedoman kualitas udara baru WHO,” pungkas Neira.
Baca juga: Survei Terbaru, 59 Persen Alami Dampak Nyata Polusi Udara Jabodetabek
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.