Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Menerima Transplantasi Jantung dan Implan Jaringan Timus dari Donor yang Sama, Apa Hasilnya?

Kompas.com - 13/03/2022, 20:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Peneliti dari Duke yang sebelumnya telah mempelajari kombinasi transplantasi jantung dan timus pada hewan, akhirnya menggunakan metode yang sama pada Easton.

Prosedur ini pun didasarkan pada serangkaian uji coba dan atas persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Dokter yang menanganinya telah melakukan transplantasi jantung pada 6 Agustus 2021 lalu, yakni ketika usianya mencapai 6 bulan.

Dua pekan kemudian, mereka menanamkan jaringan timus dari donor yang sama yang telah dibiakkan di laboratorium.

Baca juga: Penyebab Meningkatnya Kematian Bayi akibat Penyakit Jantung Bawaan

Hasil uji coba transplantasi jantung dan implantasi jaringan timus

Dalam laporannya, peneliti membeberkan berbagai pengujian yang dilakukan selama 172 hari pasca-transplantasi dan menunjukkan, bahwa jaringan timus berfungsi untuk menghasilkan sel-sel kekebalan yang dikenal sebagai sel-T dalam tubuh Easton.

Kendati Easton masih menggunakan obat imunosupresif untuk mencegah penolakan organ, dokter akan berusaha untuk mengurangi dosis obat untuk melihat apakah tubuhnya bereaksi dengan normal.

Biasanya, penerima transplantasi organ harus minum obat imunosupresif seumur hidup mereka untuk mencegah penolakan organ.

"Namun, penggunaan obat jangka panjang berisiko menjadi racun terutama pada ginjal," terang Turek.

Lebih lanjut dia mengatakan, pemakaian obat-obatan pun berpotensi memicu terjadinya penolakan organ. Hal ini juga membuat pasien yang menerima transplatasi jantung hanya bisa bertahan hidup sekitar 10 hingga 15 tahun.

"Kasus Easton benar-benar dapat mengubah cara transplantasi dilakukan di masa depan," imbuhnya.

Di sisi lain, para dokter juga masih memiliki tantangan untuk menggunakan prosedur ini pada seseorang dengan timus yang masih berfungsi dengan baik.

"Masalah utamanya adalah kita harus mencoba mencari tahu bagaimana melakukannya pada pasien yang memiliki sistem kekebalan yang sangat baik," jelas Turek.

Sejauh ini, kata mereka, Easton yang telah berusia 1 tahun masih hidup dengan baik dan sehat.

Baca juga: 3 Faktor Risiko yang Memicu Bayi Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com