Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titanoboa Vs Acherontisuchus, Predator Mana yang Lebih Besar?

Kompas.com - 10/03/2022, 16:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Titanoboa merupakan ular terbesar yang pernah hidup di Bumi.

Fosil tulang belakang Titanoboa menunjukkan bahwa panjangnya mencapai 13 meter. 

Bukan satu-satunya predator di masa itu, titanoboa mungkin hidup bersama buaya purba sepanjang 6 meter di sungai hutan Kolombia 60 juta tahun yang lalu.

Fosil buaya besar tersebut ditemukan di tambang batu bara Kolombia, daerah yang sama di mana fosil titanoboa ditemukan.

Hewan-hewan raksasa tersebut hidup di air tawar di ekosistem hutan hujan purba, sebuah adaptasi yang tampaknya datang bersama perubahan iklim setelah kepunahan dinosaurus. 

Baca juga: Kenapa Ular Titanoboa Punah?

"Untuk bertahan hidup di masa-masa sulit ini, alat bertahan hidup terbaik adalah memiliki kemampuan untuk beradaptasi, yakni mampu menghuni banyak habitat berbeda untuk mengubah area dan memanfaatkan sumber daya yang tidak bisa dimiliki orang lain," kata peneliti Alex Hastings dari Florida Museum of Natural History, dilansir dari Live Science. 

"Mereka mampu menghuni wilayah baru, sedangkan kelompok buaya yang cenderung jauh lebih terpencil, tidak memiliki kemampuan beradaptasi untuk bertahan hidup di masa-masa sulit."

Hastings mengatakan, cara buaya beradaptasi dengan suhu yang lebih hangat dapat mencerahkan para ilmuwan tentang bagaimana spesies ini berubah dalam merespons perubahan iklim dan spesies invasif di dunia saat ini.

Acherontisuchus vs titanoboa

Buaya yang diberi nama Acherontisuchus guajiraensis adalah hewan darat pertama dari daerah tropis Dunia Baru Paleosen yang secara khusus memakan ikan.

Baca juga: Ahli Ungkap Dinosaurus Jadi Makanan Terakhir Buaya Purba

Ia memiliki moncong panjang dan sempit yang penuh dengan gigi runcing.

Bentuk moncongnya ini sangat cocok untuk berburu lungfish besar dan ikan mirip bonefish lainnya. 

Acherontisuchus juga memiliki tengkorak yang memungkinkannya untuk menutup rahangnya dengan cepat untuk menyergap ikan yang lewat. 

Acherontisuchus mungkin mirip dengan buaya modern yang beradaptasi dengan pemakan ikan, seperti buaya gharial di India.

Acherontisuchus akan bersaing dengan titanoboa untuk mendapatkan sumber makanan, tetapi titanoboa mungkin juga menjadi pemangsanya. 

Pasalnya, buaya kecil menjadi makanan yang sempurna untuk ular raksasa ini.

Baca juga: Kenapa Buaya Sering Membuka Mulut Saat Berjemur? Ini Alasannya

"Buaya muda perlu waspada terhadap ular besar ini karena ular bisa dengan mudah mengejar buaya muda daripada ikan," kata Hastings.

Ketika buaya muda tersebut mulai dewasa dan memiliki tubuh yang lebih besar, ia dapat lebih aman dari incaran titanoboa.

Dilansir dari National Geographic, titanoboa merupakan makhluk yang besar dan kuat. 

Ular titanoboa diperkirakan memiliki berat lebih dari 1,3 ton. Ini hampir tiga puluh kali lebih berat dari anaconda, spesies ular terbesar yang hidup saat ini.

Dengan demikian, titanoboa bukan hanya ular terbesar dalam sejarah, tetapi juga vertebrata terbesar yang hidup di darat setelah kematian dinosaurus.

Tubuh titanoboa yang sangat besar ini memungkinkannya untuk memangsa hewan-hewan berukuran besar, termasuk buaya purba Acherontisuchus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com